FALLUJAH (Arrahmah.com) – Ratusan orang melarikan diri dari wilayah Fallujah pada Jum’at (27/5/2016) saat pasukan Irak yang mendapat dukungan dari Iran dan AS melancarkan serangan simultan di kota Irak yang dikuasai oleh ISIS. Diperkiakan 50.000 warga sipil terperangkap di kota tersebut.
Puluhan ribu pasukan boneka Irak sejak 22 Mei melancarkan serangan untuk merebut kota Fallujah, salah satu dari kota-kota besar di Irak yang dikuasai oleh Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan ISIS, lansir WB.
Menurut laporan WB, pasukan Irak yang terlibat dalam operasi itu telah bergerak lebih dekat, namun belum ada satupun yang masuk ke dalam kota.
Kota ini telah dikepung selama berbulan-bulan dan kekhawatiran telah meningkat di antara kelompok-kelompok kemanusiaan bahwa penduduk sedang sengaja dibuat kelaparan.
Warga sipil terperangkap
“Situasi di Fallujah semakin kritis dari hari ke hari,” ujar Nasr Muflahi, Direktur Dewan Pengungsi Norwegia.
Beberapa warga sipil telah berhasil melarikan diri dari lokasi pertempuran Fallujah dalam beberapa hari terakhir.
Kelompok terbesar menyelinap keluar pada Jum’at (27/5).
Selain Fallujah, kota Raqqah juga berada di bawah tekanan. Aliansi Kurdi-Arab telah meluncurkan operasi untuk merebut kembali kota, di mana sekitar 30.000 orang masih tinggal di sana.
“Orang-orang takut akan serangan brutal dari pesawat tempur, apakah koalisi, Rusia atau bahkan rezim,” ujar seorang aktivis Suriah kepada AFP.
Kepala bantuan PBB, Stephen O’Brien mengatakan total 592.700 warga Suriah tinggal di bawah pengepungan, meningkat sekitar 75.000 dari perkiraan sebelumnya.
Dia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Jum’at (27/5) bahwa penggunaan pengepungan dan kelaparan sebagai senjata perang adalah perbuatan tercela dan harus segera dihentikan. (haninmazaya/arrahmah.com)