RABAT (Arrahmah.id) — Warga Maroko beramai-ramai menghadiri pemakaman Rayan Oram, bocah lima tahun yang terperangkap di dalam sumur selama lima hari, pada Senin (7/2/2022). Upaya penyelamatannya menjadi menjadi sorotan nasional dan global.
Melansir The Independent (7/2), Rayan jatuh ke dalam sumur kering sedalam 32 meter pada Selasa (31/1) pekan kemarin, memicu upaya penyelamatan dengan operasi kompleks demi menghindari terjadinya tanah longsor.
Warga dari seluruh dunia mendoakan yang terbaik dalam upaya penyelamatan tersebut via media sosial. Mereka semua berharap Rayan dapat diselamatkan dalam kondisi hidup.
Pada Sabtu malam, warga di sekitar lokasi penyelamatan di desa Ighrane sempat bersorak sorai saat petugas gabungan berhasil penghalang terakhir menuju lokasi Rayan. Namun kegembiraan itu berubah menjadi duka karena Rayan dinyatakan meninggal dunia.
Mendengar kabar duka, Raja Maroko Mohammed VI menghubungi keluarga Rayan dan mengucapkan belasungkawa. Jasad Rayan dibawa ke sebuah rumah sakit militer di Rabat dengan didampingi kedua orang tuanya.
Senin ini, jenazah Rayan dibawa ke pemakaman Douar Zaoula dekat desanya. Menurut keterangan beberapa jurnalis AFP, pemakaman Rayan dihadiri ratusan warga setempat.
Ayah Rayan, Khaled Aourram, mengaku sedang memperbaiki sebuah sumur saat anaknya terjatuh. Lokasi kejadian berada dekat rumah korban.
Sumur tempat Rayan terjatuh hanya memiliki lebar 45 sentimeter, sehingga petugas kesulitan dalam menjangkaunya secara langsung. Memperlebar sumur dinilai terlalu berisiko karena dapat membuat Rayan terkubur hidup-hidup.
Alhasil, petugas gabungan menggunakan alat berat dalam mengggali tanah dekat sumur, membuat semacam terowongan horizontal ke arah lokasi Rayan. Warga setempat beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian, memberikan dukungan dan semangat kepada para petugas gabungan.
Kabar duka yang disampaikan petugas pada malam itu membuat seantero Maroko terkejut.
Mourad Fazoui, seorang warga Maroko di Rabat, mengatakan bahwa meninggalnya Rayan adalah sebuah tragedi. “Semoga arwahnya berada dalam kedamaian, dan semoga Tuhan membukakan pintu surga baginya,” ucap dia.
Surat kabar Assaba mengkritik praktik penggalian sumur di Maroko, dengan mengatakan bahwa banyak dari lubang tersebut digunakan untuk mengairi tanaman ganja yang tumbuh subur di wilayah utara. (hanoum/arrahmah.id)