QAMISHLI (Arrahmah.com) – Lebih dari 100 keluarga Irak telah dibebaskan dari kamp pengungsi yang menampung ribuan orang, termasuk keluarga militan Islamic State (ISIS) di timur laut Suriah.
Seorang pejabat di kamp al Hol mengatakan, seperti dilansir Voice of America (30/9/2021), bahwa 487 warga negara Irak dari 115 keluarga pergi Rabu malam ke sebuah kamp di provinsi Ninawa.
Ini adalah kedua kalinya tahun ini warga Irak dibebaskan dari kamp.
Pada bulan Mei lalu, 381 warga negara Irak atau 95 keluarga, meninggalkan al Hol dan dikirim kembali ke Irak.
Menurut pejabat kamp, lebih dari 62.000 orang, termasuk hampir 30.000 pengungsi Irak, masih tinggal di al Hol. Warga negara Suriah Sekitar 22.000 warga Suriah pun tercatat menjadi warga kamp itu.
Relokasi pada Rabu adalah bagian dari kesepakatan 2018 antara pejabat Kurdi lokal di Suriah dan pemerintah Irak, menurut Dilbirin Khelo, seorang jurnalis lokal yang mengikuti kejadian di kamp tersebut.
Dia mengatakan kepada VOA bahwa “kedua belah pihak setuju untuk mengizinkan hingga 5.000 keluarga Irak meninggalkan kamp jika mereka mau.”
Menurut Nicholas Heras, seorang analis senior di Institut Strategi dan Kebijakan Newlines Washington, SDF menangani tahanan Irak seperti tahanan lokal atau Suriah.
Heras berkata, “Banyak prosedur untuk membebaskan keluarga Irak dari al Hol membutuhkan pembicaraan yang ketat sebelumnya, serta pemeriksaan menyeluruh.”
Otoritas SDF pun membebaskan 324 warga Suriah dari al Hol pada Agustus, meningkatkan jumlah keluarga Suriah yang telah meninggalkan kamp menjadi 1.600.
Pemerintah setempat berharap bahwa menurunkan populasi al Hol akan membantu mengurangi kekerasan yang melanda kamp tersebut.
Setidaknya 70 orang tewas di al Hol tahun ini, menurut PBB. Laporan mengatakan mayoritas korban adalah migran Irak.
Kamp Al Hol merupakan kamp penahanan ribuan keluarga militan (ISIS) pasca Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat menghancurkan benteng terakhir di Baghouz pada Maret 2019. (hanoum/arrahmah.com)