INDIA (Arrahmah.com) – Meena Devi (55), seorang pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Rumah Sakit Palamu Medical College di Daltonganj dikremasi dengan bantuan beberapa warga Muslim, dilansir Times of India (22/4/2021).
Warga muslim melakukan kremasi setelah tidak ada kerabat Meena Davi yang datang untuk melaksanakan upacara terakhirnya.
Kejadian ini tidak hanya terjadi di Daltonganj saja, tapi di beberapa negara bagian India lain pun hal itu dilakukan.
Warga muslim kerap turun mengkremasi mayat warga Hindu karena tidak sedikit warga Hindu yang tidak berani datang melakukan upacara terakhir untuk kerabatnya yang meninggal karena Covid-19
India mencatat rekor kasus harian tertinggi di dunia dengan jumlah 314.835 kasus pada Kamis (22/4) dalam gelombang kedua pandemi yang sudah melumpuhkan sistem kesehatan negara itu.
Di Delhi saja, di mana rumah sakit sudah tidak lagi memiliki persediaan tabung oksigen, jumlah kasus dalam sehari mencapai 26 ribu.
Dalam 24 jam terakhir di Delhi saja, 306 orang meninggal dunia dan membuat berbagai tempat terbuka yang ada untuk digunakan sebagai tempat kremasi karena penuhnya tempat yang biasa untuk kremasi.
Jitender Singh Shunty dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di layanan medis, Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal, mengatakan sampai hari Kamis sore, sudah ada 60 jenazah yang dikremasi di fasilitas buatan di sebuah lapangan parkir, dan masih 15 jenazah lagi yang menunggu untuk dikremasi.
“Tidak seorang pun di Delhi yang akan melihat hal seperti ini lagi,” kata Shunty dengan air mata berlinang.
“Ada anak-anak berusia lima tahun, 15 tahun, 25 tahun yang dikremasi. Ada pasangan pengantin baru yang juga dikremasi. Sedih sekali melihat semua ini.”
“Pemerintah tidak bisa melakukan apapun. Hanya kita sendiri yang bisa menyelamatkan keluarga kita,” katanya.
Serangan pandemi Covid-19 di India kembali menyerang diduga karena perilaku masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan dalam beberapa pekan terakhir.
Warga Hindu India kerap berkumpul untuk kegiatan politik dan melakukan keagamaan dengan tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Ironisnya, di tengah wabah, beberapa pemimpin partai Hindu radikal Bharatiya Janata (BJP) menyatakan keberatannya atas kehadiran warga muslim yang membantu untuk melakukan kremasi warga Hindu.
Namun keberatan sejumlah pemimpin BJP ini dikritik warga India sendiri.
“Sikap yang diambil oleh para pemimpin partai ini sangat memalukan. Pada saat seluruh kota sedang mengalami krisis, tidak tepat mencampurkan ideologi agama. Kami tidak dapat menyangkal bahwa warga Muslim menjadi bagian terdepan dalam penangan Covid-19,” ujar salah satu warga di kota Vadodara seperti dilansir National News.
Relwan muslim telah menjadi yang orang terdepan dalam melakukan pemakaman warga Hindu yang terkena Covid-19 dalam kasus-kasus di mana kerabatnya menolak untuk menemani. (hanoum/arrahmah.com)