DHAKA (Arrahmah.id) – Ratusan umat Hindu di Bangladesh berkumpul di sepanjang perbatasan India untuk menyeberang, kata para pejabat keamanan pada Kamis (8/8/2024), beberapa hari setelah pemberontakan yang dipimpin oleh para mahasiswa menggulingkan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Beberapa bisnis dan rumah-rumah yang dimiliki oleh umat Hindu diserang setelah penggulingan Hasina, dan kelompok ini dianggap oleh beberapa orang di Bangladesh yang mayoritas Muslim sebagai kelompok yang dekat dengannya.
“Ratusan warga Bangladesh, sebagian besar beragama Hindu, berkumpul di beberapa titik di sepanjang perbatasan India dengan Bangladesh,” kata Amit Kumar Tyagi, wakil inspektur jenderal Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF), kepada AFP.
Lebih dari 200 orang berdiri di dekat perbatasan India di negara bagian Bengal Barat. Di distrik Jalpaiguri di negara bagian ini, lebih dari 600 orang Bangladesh berkumpul di tanah tak bertuan, Tyagi menambahkan.
“Karena tidak ada pagar di sini, personel BSF membentuk perisai manusia untuk mencegah mereka,” katanya.
Petugas melepaskan tembakan kosong ke udara untuk membubarkan kerumunan massa, tambahnya.
Hasina (76), yang telah berkuasa sejak 2009, berhenti pada Senin setelah lebih dari satu bulan protes mematikan.
Situasi keamanan di Bangladesh telah membaik secara dramatis namun ada laporan mengenai serangan balas dendam terhadap para pendukung dan pejabat partai.
Dewan Persatuan Kristen Hindu Budha Bangladesh mengatakan pada awal pekan ini bahwa setidaknya 10 kuil Hindu diserang oleh “orang-orang yang tidak bertanggung jawab” pada Senin.
Di India, di mana Hasina sekarang berlindung, Menteri Luar Negeri S. Jaishankar mengatakan pada Selasa bahwa pemerintahnya “memantau situasi” yang berkaitan dengan kaum minoritas. (haninmazaya/arrahmah.id)