GAZA (Arrahmah.com) – Hampir 1.000 warga Palestina di Jalur Gaza selatan menderita keracunan makanan setelah memakan ikan asin pada hari pertama dan kedua lebaran.
Setelah ratusan warga dari Khan Younis dan Rafah dirawat di rumah sakit karena keracunan makanan, Kementerian Ekonomi Gaza membuang empat ton ikan dari pasar di dua distrik, ujar wakil menteri Imad Al-Baz mengatakan kepada kantor berita Ma’an.
Dia menambahkan bahwa pedagang yang ketahuan menjual ikan asin, akan ditangkap. Hasil tes di laboratorium mengungkapkan bahwa makanan tersebut bermasalah karena penyimpanan yang tidak memadai atau masalah selama proses pengasinan.
Al-Baz mengatakan, makanan jenis tersebut perlu disimpan di bawah suhu 4 derajat Celcius. Setelah puasa sebulan penuh di bulan Ramadahan, ikan asin menjadi hidangan populer di kalangan warga Palestina karena mereka yakin itu membantu menghindari masalah pencernaan yang disebabkan oleh makanan tradisional yang manis-manis dan kacang-kacangan.
Al-Baz juga menambahkan bahwa pihaknya juga menemukan daging kadaluarsa di beberapa restoran.
“Beberapa restoran telah menjual shawarma basi sisa dari hari sebelumnya.”
Prosedur hukum, akan diambil terhadap pemilik restoran, lanjutnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Departemen Kesehatan, Abdul Latif Al-Hajj di Khan Younis mengatakan 420 orang dirawat di rumah sakit Eropa dan 311 di rumah sakit Nasser, 60 dirawat di rumah sakit Abu Yousif Al-Najjar di Rafah.
Sekitar 250 orang dilarikan ke rumah skait Al-Aqsa di Deir Al-Ballah, Gaza Tengah. (haninmazaya/arrahmah.com)