KABUL (Arrahmah.id) – Ratusan warga Afghanistan melakukan protes di Kabul atas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas.
Para peserta aksi mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh, dan menggambarkan kematiannya sebagai sebuah kehilangan besar bagi negara-negara Islam.
Fazlullah Nuri, seorang ulama Afghanistan mengatakan: “Pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, adalah tindakan yang sangat pengecut dan menimbulkan rasa sakit di hati setiap Muslim.”
Mohammad Zakir, seorang ulama lainnya, mengatakan: “Allah SWT akan menghancurkan orang-orang Yahudi dan Kristen dan memberikan kemenangan dan kesuksesan kepada Mujahidin Palestina.”
Beberapa peserta menyatakan bahwa musuh-musuh Islam telah menjadi lemah dan melakukan pembunuhan. Mereka percaya bahwa dunia Islam tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi kejahatan “Israel”, lansir Tolo News (4/8/2024).
Sayed Rozatullah Adib, seorang profesor dari sebuah universitas, mengatakan: “Hari ini, musuh telah dipermalukan dan lemah, itulah sebabnya mereka melakukan pembunuhan.”
Sementara itu, Perdana Menteri Imarah Islam Afghanistan juga menyatakan dalam sebuah pesan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh bertentangan dengan semua hukum internasional.
Sementara itu, beberapa ulama, budayawan, dan pemuda di Mazar-e-Sharif mengadakan pertemuan untuk mengecam pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.
Mereka mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh tidak akan membungkam upaya pencarian keadilan dan suara anak-anak Palestina dan Gaza yang tertindas.
Mereka mengutuk perang di Gaza, menuduh “Israel” sekali lagi melanggar hak asasi manusia dan melakukan genosida, dan menyerukan kepada para penguasa negara tersebut untuk mengakhiri perang di Gaza.
Saleh Mohammad Khaliq, seorang penyair dan penulis, mengatakan: “Rasa sakit dan penderitaan rakyat Palestina dan Jalur Gaza adalah rasa sakit dan penderitaan seluruh dunia Islam.”
Sejak awal serangan “Israel” ke Jalur Gaza, jumlah korban jiwa warga Palestina telah mencapai 39.550 orang, dan hampir 100.000 orang lainnya terluka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. (haninmazaya/arrahmah.id)