JAKARTA (Arrahmah.com) – Telantarnya ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di kolong jembatan Kandara, Jedah, menunjukkan pemerintah RI tidak serius mengurus warga negaranya dan hanya berharap devisanya saja. Karena itu tak ada alasan kecuali menghentikannya.
“Pejabat konsulat di Jeddah sudah biasa melihat pemandangan warganya menggelandang di bawah kolong jembatan itu,” kata anggota Komisi IX DPR dari FPAN, Mardiana Indraswati, Kamis (9/12/10).
Mardiana mengaku sudah melihat sendiri kondisi WNI di kolong jembatan itu. Setekah bicara dari hati ke hati, ia mendapati bahwa mereka memang sudah tidak punya pekerjaan lagi, dan banyak yang trauma.
“Mereka ketakutan dengan para majikan yang tega menyiksa. Gajinya pun tidak dibayar, sehingga memilih melarikan diri. Mereka tidak mau lagi ke majikannya,” ujarnya.
“Pihak konsulat sudah masa bodoh dan menelantarkan mereka. Padahal, ini mewakili wajah dan harkat bangsa Indonesia. Bagaimana pun, warga kita harus ditangani,” ujarnya. Mereka disuasanakan untuk menggelandang dan tidak diurus.
Mardiana berharap, KJRI bisa menggunakan tempat penampungan BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) untuk para TKI tersebut.
“Kita punya rumah untuk haji yang sewanya ratusan miliar dan hanya digunakan musim haji Ini kan bisa digunakan untuk TKI,” katanya.
Sebagaimana banyak diberitakan, sekitar 400 TKI tinggal tinggal di kolong Jembatan Kandara, Jeddah.
Mereka adalah TKI bermasalah yang menanti dipulangkan oleh pemerintah Arab Saudi secara gratis.
Sebagian termasuk warga yang masa izin tinggalnya sudah habis alias Overstayers, dengan visa/kafil bebas yang izin tinggalya sudah habis masa berlakunya atau tidak mempunyai dokumen perjalanan resmi baik berupa paspor maupun dokumen perjalanan lainnya.
Bahkan ada pula yang sakit parah tanpa pengobatan memadai.(hidayatullah/arrahmah.com)