ABUJA (Arrahmah.com) – Sekitar 480 tentara teroris Nigeria telah menyeberang ke Kamerun menyusul pertempuran sengit melawan Mujahidin Boko Haram.
Laporan mengatakan bahwa pasukan telah bergabung dengan ribuan warga yang melarikan diri dari pertempuran, namun pemerintah Nigeria mengklaim bahwa mereka sedang melakukan “manuver taktis”, seperti dilaporkan BBC pada Senin (25/8/2014).
Bentrokan dikatakan berlanjut di kota perbatasan Gamboru Ngala.
Selama lima tahun terakhir, Boko Haram berjuang menegakkan syariat Islam di Nigeria dan dalam beberapa bulan terakhir pergerakan mereka kian intensif meskipun penyebaran ribuan pasukan tambahan ke daerah-daerah di mana mereka memiliki kekuatan.
Pekan lalu, sekelompok tentara menolak untuk mengikuti perintah untuk pergi memerangi Boko Haram, mereka mengatakan “militan” lebih siap (dalam hal perlengkapan dan peralatan militer-red).
Boko Haram juga dilaporkan telah menguasai salah satu dari dua akademi pelatihan polisi utama Nigeria yang terletak di dekat kota Gwoza pada awal bulan ini, lapor BBC.
Para tentara Nigeria kini berada di kota Maroua, Kamerun, sekitar 50 km dari perbatasan Nigeria, ujar juru bicara militer Nigeria, Letkol Didier Badjek kepada BBC.
Kamerun secara resmi telah menutup perbatasannya yang berbatasan dengan Nigeria untuk membantu mencegah penyebaran virus mematikan Ebola. Namun hal tersebut mustahil dilakukan di daerah terpencil yang dekat dengan wilayah pertempuran. Ribuan
warga sipil Nigeria dikatakan telah melarikan diri melintasi perbatasan.
Ini adalah kasus terbesar bagi pasukan Nigeria yang dilaporkan media di mana mereka melarikan diri dari pertempuran dan bahkan telah menyeberangi perbatasan ke Kamerun. Tidak jelas apakah tentara tersebut berniat untuk kembali ke militer Nigeria atau mereka telah meninggalkannya.
Sebelumnya ada laporan mengenai istri para prajurit yang melakukan aksi unjuk rasa menentang penyebaran suami mereka. Mereka mengatakan bahwa suami mereka tidak siap untuk melawan para “militan”.
Militer Nigeria mengklaim bahwa mereka masih memiliki kekuatan namun fakta mengatakan bahwa Boko Haram telah mampu mengendalikan Gwoza untuk beberapa minggu terakhir.
Boko Haram melancarkan serangan terhadap kantor polisi dan basis militer di Gamboru Ngala, lapor AFP. Selain itu mereka telah menguasai sepenuhnya kota Gwoza, kota terbesar Nigeria yang berada di bawah kendali Boko Haram. Dalam sensus terbaru, pada tahun 2006, kota tersebut memiliki populasi lebih dari 265.000 jiwa. (haninmazaya/arrahmah.com)