AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Untuk kesekian kalinya para siswi sekolah putri di Afghanistan diracui. Kali ini puluhan siwi dari SMA putri teracuni kembali di selatan provinsi Takhar, Afghanistan Selatan, berdasarkan laporan para pejabat setempat pada hari Ahad (27/5/2012).
Para pelajar dari SMA Bibi Hajira di jalan ke-5 kota Taloqan itu teracuni pada Ahad (27/5) pagi, tetapi penyebabnya masih belum diketahui, sebagaimana yang dikatakan Direktur Pendidikan Abdul Wahab Zafarai kepada kantor berita Afghan, Pajhwok.
Zafarai juga mengatakan hampir 121 dari sekolah yang sama juga teracuni pada hari Rabu pekan lalu.
“Hingga pukul 9:00 waktu setempat, para siswi yang teracuni telah dibawa ke rumah sakit Takhar,” kata Kepala Kesehatan Umum, Dr. Hafizullah. “tetapi penyebab insiden itu masih belum jelas,” tambahnya.
Pada hari Selasa (29/5), sekitar 160 siswi di SMA putri yang berbeda juga teracuni dan telah dibawa ke rumah sakit.
Para siswi SMA putri Ahindara mengalami keracunan pada Selasa pagi dan dibawa ke rumah sakit sipil Takhar, berdasarkan laporan kepala rumah sakit, Habibullah Rostaqim, kepada Pajhwok.
Selain itu, empat guru wanita juga dilaporkan telah terkena dampak racun itu. Sekitar 21 siswi masih dirawat di rumah sakit, sementara yang lainnya telah dipulangkan. Untuk penyelidikan penyebab keracunan, sampel darah para korban diambil dan dibawa ke Kabul untuk diperiksa.
“Saya tiba-tiba merasa pusing dan jatuh ke tanah (pingsan),” kata Tahira, siswi Ahindara kelas 8.
Zainab Mubariz, kepala Departemen HAM di markas kepolisian mengatakan insiden ini telah menciptakan ketakutan pada para siswi dan keluarga mereka.
Dia mendesak Departemen Departemen Pendidikan untuk mengizinkan para siswi berlibur selama beberapa hari, sehingga penyelidikan menyeluruh dapat dilakukan.
“Ketika saya masuk ke sekolah itu, saya melihat beberapa pelajar dalam kondisi buruk. Kemudian saya merasa pusing dan jatuh pingsan,” ungkap seorang siswi dari Ahindara.
Sebelum insiden keracunan hari Senin dan Selasa berturut-turut tersebut, di sekolah yang berbeda, dua hari lalu 43 siswi juga mengalami keracunan yang sama. Penyebabnya hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan. (siraaj/arrahmah.com)