DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ratusan relawan White Helmets dan keluarga mereka telah dievakuasi dari Suriah ke Yordania semalam dengan bantuan ‘Israel’, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, Al Jazeera melansir pada Senin (23/7/2018).
Dikenal juga sebagai Pertahanan Sipil Suriah, White Helmets beroperasi di wilayah yang dilanda perang di Suriah yang dikuasai pemberontak.
Permintaan untuk evakuasi ini datang ketika para relawan dan keluarga mereka diancam oleh pasukan pemerintah Suriah di bagian selatan negara itu.
Mereka diangkut pada Minggu (22/7) ke Yordania. Menurut perkiraan, mereka akan ditempatkan di Eropa dan Kanada dalam beberapa pekan mendatang.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan di Twitter bahwa 422 orang telah dievakuasi, dan bukan 800 orang yang dibebaskan untuk operasi itu.
Seorang sumber non-Yordania yang akrab dengan kesepakatan itu mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa rencana awalnya adalah mengevakuasi 800 orang, tetapi hanya 422 yang keluar karena operasi terhambat oleh pos pemeriksaan pemerintah dan perluasan Negara Islam di daerah itu.
Stefanie Dekker dari Al Jazeera, melaporkan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki ‘Israel’, menggambarkan operasi itu sebagai “upaya multinasional dan internasional besar-besaran dengan keterlibatan PBB”.
Militer ‘Israel’ sebelumnya mengatakan pihaknya “baru saja menyelesaikan upaya kemanusiaan untuk menyelamatkan anggota organisasi sipil Suriah dan keluarga mereka” setelah “permintaan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa”.
Pejabat Kanada mengatakan kepada penyiar publik CBC bahwa mereka “setuju” untuk menerima 50 relawan White Helmets dan keluarga mereka, yang bisa berarti hingga 250 orang.
Dalam langkah serupa, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas dikutip oleh majalah mingguan Jerman Bild mengatakan bahwa 50 relawan akan diberikan suaka oleh Berlin.
Raed al-Saleh, kepala Pertahanan Sipil Suriah, menegaskan kepada Al Jazeera bahwa beberapa sukarelawannya telah dievakuasi.
“Sejumlah relawan dievakuasi bersama keluarga mereka karena alasan murni kemanusiaan,” katanya kepada Al Jazeera.
“Mereka terjebak di daerah berbahaya,” tambahnya.
Sementara sejumlah relawan White Helmets diizinkan menyeberang ke Yordania, puluhan ribu pengungsi Suriah tetap terjebak di sepanjang perbatasan, yang sebagian besarnya dikendalikan oleh pemerintah Suriah saat ini, lapor Al Jazeera.
White Helmets mulai terkenal pada tahun 2012 atas pekerjaan mereka menyelamatkan korban yang terperangkap dalam reruntuhan setelah serangan udara oleh pemerintah Suriah dan jet tempur Rusia.
Menurut situs mereka, White Helmets secara langsung didanai oleh Mayday Rescue, sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris, dan Chemonics, sebuah kontraktor pemerintah AS yang juga bekerja di Rwanda, Honduras dan Maladewa, yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan manajemen internasional. (A