DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ratusan warga Suriah yang melarikan diri dari tanah air mereka ke negara tetangga, Libanon, mulai kembali ke Suriah pada Sabtu (28/7/2018), ungkap kantor berita rezim Asad, SANA.
Setelah mereka tiba di persimpangan Yabous Jdeidet, perbatasan Suriah-Libanon, maka mereka akan diangkut dengan bus milik rezim ke rumah mereka di pedesaan di sekitar ibu kota Damaskus, ungkap SANA tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan pengungsi Suriah telah dipulangkan dari Libanon, negara yang saat ini menampung sekitar 1 juta warga Suriah.
Pejabat Libanon telah berulang kali mengatakan bahwa masuknya pengungsi Suriah telah memberikan beban yang berat bagi perekonomian negara itu.
Kepala Departemen Keamanan Umum Libanon, Abbas Ibrahim, mengatakan dia berharap akan lebih banyak orang Suriah yang dipulangkan dalam waktu dekat, ungkap kantor berita resmi Libanon, NNA.
“Pada kesempatan berikutnya akan ada ratusan ribu orang pengungsi yang dipulangkan dari Lebanon ke rumah mereka, di mana proses repatriasi ini berkoordinasi dengan Rusia,” kata Ibrahim ketika ia mengunjungi pusat repatriasi pengungsi di desa Chebaa, Libanon selatan.
Rusia, sekutu militer utama rezim Asad, telah mengumumkan koordinasi dengan Yordania, Libanon dan Turki untuk memfasilitasi kembalinya pengungsi ke Suriah.
Lebih dari 5 juta warga Suriah telah melarikan diri dari negara itu sejak konflik dimulai lebih dari tujuh tahun lalu, menurut perkiraan PBB. (Rafa/arrahmah.com)