YERUSALEM TIMUR (Arrahmah.id) – Ratusan pemukim Yahudi yang dilindungi oleh pasukan ”Israel” menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Ahad (24/9/2023), menjelang hari raya Yahudi Yom Kippur.
Sekitar 400 ekstremis menyerbu tempat suci umat Islam dalam waktu kurang dari satu jam, dipimpin oleh mantan anggota Knesset, Rabbi Yehudah Glick, kata seorang sumber di Departemen Wakaf Islam di Yerusalem kepada Al-Araby Al-Jadeed.
Para pemukim melakukan ritual di dekat ruang shalat Bab Al-Rahma dan mengadakan tarian dan nyanyian di gerbang Al-Aqsa, kata sumber itu, meskipun ada perjanjian status quo yang mengatur situs tersebut yang membatasi ibadah hanya bagi umat Islam.
Lebih dari 2.000 bisnis lokal Palestina di dalam dan sekitar Kota Tua terpaksa ditutup pada hari Yom Kippur, kata Hijazi Al-Risheq, sekretaris jenderal Kamar Dagang dan Industri Arab di Yerusalem, kepada Al Jazeera.
Al-Aqsa adalah tempat tersuci ketiga dalam Islam. Orang-orang Yahudi menganggap kompleks itu sebagai situs paling suci dalam agama mereka, dan percaya bahwa itu adalah lokasi dua kuil kuno mereka.
Banyak ekstremis Yahudi yang ingin mengganti masjid tersebut dengan kuil ketiga atau ingin melihat situs tersebut terbagi antara Yahudi dan Muslim dalam hal waktu dan ruang yang tersedia.
Yom Kippur, atau Hari Pendamaian, adalah hari paling suci dalam kalender Yahudi.
Pasukan ”Israel” mengepung Yerusalem dan lingkungan sekitarnya saat fajar pada Ahad (24/9), mengerahkan ribuan orang di dalam dan sekitar Kota Tua dan di persimpangan jalan menuju Al-Aqsa, Tembok Barat dan kota Silwan.
Pasukan membawa puluhan blok beton ke pintu masuk seluruh lingkungan Palestina di sebelah Kota Tua sebagai persiapan untuk menutupnya dan mencegah warga untuk bergerak.
Ratusan orang Yahudi mengorganisir pawai provokatif di Kota Tua, melakukan ritual di gerbang Al-Aqsa.
Mereka membentuk lingkaran bernyanyi dan menari yang mencakup nyanyian rasis terhadap orang Arab.
Puluhan bus berisi ekstremis juga menyerbu kota At-Tur dekat Kota Tua di bawah perlindungan pasukan ”Israel”.
Kelompok yang disebut “Union of Temple Organisations” sebelumnya telah mengumumkan penyerbuan terpusat terhadap kompleks Al-Aqsa pada malam Yom Kippur dan pada hari itu sendiri, pada Senin (25/9). Doa berjamaah akan dilaksanakan selama dua hari ini. (zarahamala/arrahmah.id)