GROZNY (Arrahmah.com) – Ratusan orang membawa dan mengantarkan keranda mayat yang diklaim berisi jenazah Abdullah Anzorov (18), pemenggal guru sekolah Prancis Samuel Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di dalam kelas, menurut jejaring sosial Telegram berbahasa Rusia, Ahad (6/12/2020).
Dalam keterangan tiga video yang dibagikan pertama kali di Telegram, peristiwa berlangsung di Desa Shalazhi yang terletak 43 kilometer dari ibu kota Chechnya, Grozny, Rusia, Sabtu (5/12).
Selain itu, keterangan unggahan, sebelum jenazah tiba puluhan petugas keamanan yang terdiri dari polisi dan militer hadir dan menutup desa. Orang luar tidak diizinkan masuk ke desa, kecuali warga setempat. Semua akses, bahkan jalan-jalan rahasia ke desa tersebut ditutup dan dijaga ketat. Petugas keamanan pun melakukan patroli keliling desa untuk memastikan tidak ada orang luar yang menyusup.
Masih dalam keterangan yang sama, disampaikan bahwa banyak orang yang ingin menghadiri pemakaman menyebabkan kemacetan di semua pintu masuk desa.
Para pelayat dilarang keras untuk mendokumentasikan upacara pemakaman. Petugas keamanan berjalan di antara kerumunan dan memeriksa apakah ada yang merekam. Jika ada yang ditemukan merekam, maka telepon yang digunakan akan diambil.
Upacara pemakaman itu, diperkirakan dihadiri sekitar 200 orang, yang merupakan kerabat dan keluarga Anzorov.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mengatakan tidak mengetahui kebenaran dari informasi yang beredar.
“Saya tidak memiliki informasi mengenai kebenaran informasi pemakaman itu–apakah pemakaman itu benar-benar berlangsung, bisakah informasi itu dipercaya, dan bagaimana itu terjadi,” ujar Peskov kepada wartawan, lansir kantor berita Rusia TASS, Selasa (7/2).
Juru bicara Kremlin itu menegaskan, “satu-satunya hal yang dapat dikatakan dengan pasti, tentu saja, pembunuhan yang dilakukan Anzarov sangat jelas merupakan aksi terorisme yang benar-benar dikutuk dan tidak dapat diterima.”
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengutuk aksi pemenggalan guru di Prancis yang dilakukan Anzarov. Namun, ia menegaskan, orang Chechen tak ada hubungannya dengan aksi terorisme itu. (Hanoum/Arrahmah.com)