STOCKHOLM (Arrahmah.id) – Ratusan orang pada hari Sabtu (23/4/2022) berkumpul di ibukota Swedia untuk memprotes pembakaran kitab suci umat Islam di negara itu.
Sekitar 500 orang menghadiri protes yang diselenggarakan oleh Partai Warna Berbeda (Nyans) di depan gedung parlemen negara itu di Stockholm.
Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan “Hentikan pembakaran Al-Qur’an” dan “Berhenti menghina Muslim”.
Pekan lalu, Rasmus Paludan, pemimpin kelompok sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), membakar salinan kitab suci umat Islam di kota Linkoping selatan Swedia. Dia juga mengancam akan membakar salinan Al-Qur’an selama demonstrasi lebih lanjut.
Dilansir Anadolu Agency, pemimpin Nyans Mikail Yuksel mengatakan bahwa membakar Al-Qur’an adalah kejahatan kebencian dan tidak memiliki tempat di negara demokrasi.
Dia mengatakan bahwa polisi tidak boleh membiarkan Paludan membakar Al-Qur’an. “Secara hukum, kami memberi tahu Anda bahwa ini salah,” tambahnya.
Yuksel juga menyampaikan ucapan do’a kepada 104 polisi yang terluka dalam peristiwa yang pecah akibat provokasi dan meninggalkan mawar ke mobil polisi. (rafa/arrahmah.id)