TUNIS (Arrahmah.com) – Ratusan muslimah berkumpul di Tunis pada hari Sabtu (10/3/2012) untuk menyerukan kembalinya kekhalifahan, sistem Islam yang merupakan satu-satunya cara untuk menjamin hak-hak mereka.
Para muslimah anggota Hizbut Tahrir yang berasal dari negara-negara Islam termasuk negara-negara Arab, Indonesia, dan Turki, serta dari Eropa membahas mengenai kecemerlangan sistem yang telah menghilang dari kehidupan kaum muslimin hampir 90 tahun yang lalu.
“Konferensi ini mempertanyakan tentang bagaimana mungkin jalan hidup ala liberal sekuler berhasil mengamankan martabat dan hak-hak perempuan,” kata juru bicara Muslimah Hizbut Tahrir Inggris, Nazreen Nawaaz, pada AFP.
“Para muslimah berkumpul bersama-sama untuk menolak untuk terus-terusan hidup di bawah naungan sistem sekuler demokrasi liberal,” tambahnya.
“Kami ingin sistem baru, kami ingin sistem khilafah yang secara historis telah berhasil menjamin hak-hak perempuan.”
Nawaz mengatakan bahwa negara-negara seperti Arab Saudi dan Iran yang mempromosikan diri sebagai negara Islam “pada kenyataannya mereka melaksanakan aturan kediktatoran.”
Konferensi yang diselenggarakan khusus perempuan ini dibuka dengan pemutaran sebuah video dokumenter mengenai fakta penerapan sistem politik Barat yang ternyata hanya menghasilkan kesengsaraan. Para peserta konferensi juga menyerukan tekadnya untuk memperjuangkan kembali tegaknya hukum Islam, meskipun hal itu bukan pekerjaan yang mudah serta membutuhkan kesabaran. (althaf/arrahmah.com)