LAHORE (Arrahmah.com) – Ratusan kontraktor CIA yang terlatih khusus yang bekerjasama erat dengan badan intelijen eksternal India, RAW, dan Mossad Israel di Timur Tengah, Asia, dan Afrika dalam dua dekade terakhir, diam-diam beroperasi di seluruh Pakistan hari-hari belakangan ini, demikian yang diberitakan sebuah koran Pakistan, The Nation.
The Nation mengutip sumber yang mengatakan bahwa di tahun 2010 pemerintahan Obama mengirimkan 400 lebih agen CIA pro-India dan pro-Israel ke Islamabad, Quetta, Peshawar, Lahore, dan Karachi, kota-kota terbesar di Pakistan.
“Sumber-sumber itu meyakini bahwa mata-mata Amerika dengan pola pikir pro-India telah ditugaskan di Quetta untuk mengobarkan militansi di provinsi terbesar namun termiskin Balochistan.”
“Sel CIA Foreign Intelligence Estimates (FIE), yang bertanggung jawab untuk melatih, mencuci otak, dan merekrut individu-invidu untuk meluncurkan jaringan intelijen di luar AS, telah memberikan kontrak khusus pada perusahaan-perusahaan keamanan di mana lobi India dan Israel sangat kuat,” ujar koran tersebut.
The Nation juga mengungkapkan bahwa Washington mempekerjakan kontraktor dari perusahaan-perusahaan keamanan swasta seperti LLC, Xe services atau Blackwater. Dimana jutawan terpandang India dan Israel diam-diam mendanai perusahaan-perusahaan tersebut untuk melakukan operasi rahasia di Timur Tengah, Asia, dan Afrika sesuai kepentingan mereka.
Pemerintah AS telah mengirimkan ratusan agen Cobra ke Pakistan dalam misi mata-mata rahasia setelah lobi India dan Israel di Washington merekomendasikan kepada pemerintahan Obama bahwa “orang-orang ini cukup cocok untuk beroperasi di kawasan Af-Pak.”
Koran itu menuliskan bahwa sebagian besar kontraktor CIA adalah agen ganda, di mana satu sisi mereka digunakan jasanya oleh agensi mata-mata Amerika, tapi di sisi lain, mereka adalah personil lobi India dan Israel yang ditugaskan dengan tugas khusus di berbagai kawasan.
Kontrak tersebut diberikan pada tahun 2008 dan 2009 dan agen mata-mata tiba di Pakistan bulan Juli 2010 setelah perdana menteri memberikan kekuasaan khusus pada Duta Besar Haqqani untuk mengeluarkan semua visa bagi diplomat dan pejabat AS tanpa penyelidikan.
Setelah itu, kedutaan Pakistan di Washington mengeluarkan ribuan visa bagi agen-agen AS tanpa persetujuan administratif dari Kementerian Urusan Luar Negeri dan ijin dari badan keamanan.
Pengawasan oleh agen penegak hukum Pakistan terhadap personil-personil AS itu menjadi tugas yang sulit setelah kedatangan mereka di Pakistan, karena tidak ada catatan pasti yang tersedia di Kementerian Urusan Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri tentang kehadiran personil AS di Pakistan sampai episode Raymond Davis.
“Jelas bahwa mereka (agen CIA) ada di sini untuk melindungi kepentingan majikan mereka. Mereka di sini untuk menjaga kepentingan musuh-musuh Pakistan,” ujar koran itu mengutip seorang petinggi intelijen. (sm/rasularasy/arrahmah.com)