ARIZONA (Arrahmah.com) – Seorang remaja Muslim berusia 17 tahun dibunuh di depan sebuah toko di pinggiran kota Arizona oleh seorang pria kulit putih yang mengatakan bahwa ia merasa terancam oleh musik rap remaja Muslim tersebut.
Polisi Peoria menangkap Michael Adams yang berusia 27 tahun atas dugaan pembunuhan tingkat pertama yang terjadi pada Selasa (9/7/2019) dini hari. Adams ditangkap dengan barang bukti berupa pisau saku dan darah di bagian tubuhnya.
Diketahui Adams baru saja dibebaskan dari penjara dua hari sebelum penusukan. Dia dijadwalkan tampil di pengadilan pada 15 Juli. Pengacara Adams mengklaim bahwa Adams menderita sakit mental.
Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh detektif Polisi Peoria, seorang saksi di toko Circle K mengatakan bahwa Adams berjalan di belakang Al-Amin ketika remaja tersebut sedang berdiri di dekat mesin soda. Adams kemudian memegang lehernya dan menikamnya secara tiba-tiba.
Saksi kedua mengatakan bahwa dia melihat tersangka menggorok leher Al-Amin, kata detektif polisi dalam laporannya. Rekaman CCTV merekam kejadian tersebut, setelah itu Al-Amin terlihat berlari menjauh dari toko, dengan darah yang mengucur deras. Tak lama setelah itu dia pingsan.
Al-Amin kemudian meninggal di rumah sakit setempat. Dokter mengatakan bahwa pembuluh darah jugularis dan arteri karotisnya terputus serta terdapat luka tusukan yang terpisah.
Menurut pernyataannya, Adams mengaku bahwa dirinya menikam Al-Amin dengan alasan bahwa musik rap korban membuatnya merasa tidak aman.
Jaksa Kabupaten Maricopa mengatakan bahwa di bawah hukum Arizona penusukan dapat dianggap sebagai kejahatan rasial dan ada sanksi hukuman jika Adams dihukum, yang akan diputuskan pada sidang nanti. (rafa/arrahmah.com)