LONDON (Arrahmah.id) – Rapper Inggris Lowkey mengatakan dia “tidak akan bungkam tentang Palestina” setelah kelompok lobi pro-“Israel” berkampanye untuk mengeluarkan musiknya dari Spotify, sebuah platform streaming musik, karena sikapnya yang pro-Palestina.
We Believe in Israel, yang merupakan sebuah kelompok akar rumput Inggris pro-“Israel”, mengatakan langkah itu adalah bagian dari upayanya untuk menghapus “puluhan contoh musik bermasalah, termasuk lagu Lowkey [2010] Long Live Palestine – Part 2″.
“Kampanye terkoordinasi ini merupakan perpanjangan dari kebrutalan yang terjadi di Palestina. Warga Palestina secara rutin ditangkap oleh ‘Israel’ karena memposting di media sosial, bahkan anak-anak. Dareen Tatour menghabiskan hampir satu tahun di penjara pendudukan karena memposting puisi ke Facebook-nya,” kata Lowkey kepada Middle East Eye pada Jumat (25/3/2022).
“Upaya untuk menghapus musik saya dari Spotify oleh grup yang lahir dan dikembangkan oleh BICOM (Pusat Komunikasi dan Penelitian ‘Israel’ Inggris), yang bekerjasama dengan Kementerian Urusan Strategis, secara publik telah menunjukkan dirinya sebagai grup lobi ‘Israel’ dan pada akhirnya mereka memiliki tujuan sendiri untuk negara apartheid itu,” papar Lowkey.
“Seniman dan musisi seharusnya tidak perlu takut akan ancaman terhadap mata pencaharian atau orang untuk musik yang mereka buat. Kami tidak akan bungkam tentang Palestina, tidak sekarang, tidak selamanya,” pungkasnya.
Dalam sebuah wawancara dengan The Jewish News, direktur We Believe in Israel, Luke Akehurst, mengatakan, “Spotify memiliki tanggung jawab untuk menegakkan aturan platformnya yang dengan jelas menyatakan bahwa konten yang mempromosikan, mengancam, atau menghasut kekerasan tidak dapat diterima. Penelitian kami telah mengidentifikasi lusinan pelanggaran seperti itu, karena kami berharap tindakan tepat waktu akan diambil.”
“Menyusul tingginya tingkat antisemitisme yang dialami oleh orang-orang Yahudi Inggris selama dan setelah eskalasi permusuhan antara ‘Israel’ dan Hamas bulan Mei lalu, sungguh luar biasa bahwa konten yang secara langsung menghasut kekerasan dan kebencian tetap tersedia,” imbuhnya.
Akehurst adalah peserta reguler di acara-acara pemerintah “Israel” yang bertujuan mengembangkan gagasan tentang bagaimana melarang solidaritas pro-Palestina dari platform online.
Pada tahun 2019, tentara troll online Act.IL, yang dijalankan oleh pemerintah “Israel”, mendaftarkan We Believe in Israel sebagai salah satu mitranya.
Ini bukan pertama kalinya Lowkey menjadi sasaran lobi “Israel” atas dukungannya terhadap perjuangan Palestina. (rafa/arrahmah.id)