JAKARTA (Arrahmah.id) – Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Anwar Iskandar ditetapkan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggantikan Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri pada 2022.
Hal ini tertuang dalam rapat Hasil Pleno MUI di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (15/8). Penggantian ini terjadi usai KH Miftachul Akhyar sudah mengajukan pengunduran diri beberapa saat setelah terpilih kembali sebagai Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Rapat Pleno MUI ini dihadiri oleh jajaran Dewan Pimpinan MUI serta Ketua dan Sekretaris Komisi, Badan, dan Lembaga di lingkungan MUI.
Ketua Panitia Rapat Pleno MUI Rofiqul Umam Ahmad menyampaikan bahwa Rapat Pleno menyetujui untuk menetapkan Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI. Penetapan tersebut nanti akan dibawa ke Rapat Paripurna MUI.
“Rapat Pleno menetapkan bapak KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri,” kata Rofiq dalam keterangannya di laman resmi MUI.
Selain sosok sepuh di PBNU, Anwar Iskandar juga menduduki sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Nantinya, KH Anwar Iskandar akan meneruskan masa KH Miftachul Akhyar hingga 2025.
Selama ini, kepemimpinan MUI di bawah kendali tiga Wakil Ketua Umum MUI yang dibagi per bidang. Tiga Wakil Ketua Umum MUI tersebut adalah Anwar Abbas, Marsudi Syuhud dan Basri Bermanda.
Penetapan Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI ini akan dibahas dalam Rapat Paripurna MUI.
Rapat Paripurna adalah rapat yang dihadiri Dewan Pertimbangan MUI, Dewan Pimpinan MUI, serta Ketua dan Sekretaris Komisi, Badan, dan Lembaga di bawah MUI. Anggota Dewan Pertimbangan MUI sendiri terdiri dari pimpinan level pusat ormas Islam di Indonesia.
(ameera/arrahmah.id)