TIKRIT (Arrahmah.com) – Sumber pada Kepolisian Propinsi Shalahuddin melaporkan pada Senin (29/7/2013) bahwa komandan Kompi V pasukan anti huru hara dan tujuh anak buahnya menjadi korban tewas dan cedera parah oleh ledakan tiga ranjau berturut-turut yang menghantam konvoi militer di utara Tikrit, sekitar 170 kilometer utara Baghdad.
Sumber itu mengatakan kepada Almada Press, “Tiga buah ranjau meledak berturut-turut pada pagi hari ini menghantam konvoi kendaraan Pasukan Anti Huru-hara Kompi V di propinsi Shalahuddin, saat melintas di jalan raya utara Tikrit. Ledakan itu menewaskan komandan kompi Hamadi Turki Zuaitir, seorang sersan dan dua polisi dalam kompi itu. Empat polisi lainnya mengalami cedera parah.”
Sumber itu menyatakan pasukan keamanan telah dikerahkan ke lokasi ledakan dan memblokade semua jalan yang menuju ke lokasi. Mayat perwira dan anak buahnya telah dievakuasi untuk proses otopsi. Sementara keempat korban cedera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam serta Jama’ah Ansharul Islam dikenal handal dalam hal ranjau anti kendaraan militer dan ranjau anti personil militer. Pasukan teroris AS, Inggris dan NATO di Irak telah kehilangan ratusan tank dan hammer militer akibat ranjau-ranjau mujahidin selama periode 2003-2010. AS telah menghabiskan dana ratusan miliar dolar untuk menghadapi ranjau-ranjau mujahidin. Rezim Syiah Irak yang mewarisi kekuasaan di Irak dari penjajah AS dan NATO kini menghadapi kesulitan serupa dengan ranjau-ranjau mujahidin.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)