POSO (Arrahmah.com) – Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan pengejaran terhadap kelompok Santoso akan tetap dilakukan, meskipun memasuki bulan Ramadan.
“Selama target Operasi Tinombala belum tercapaikan, kami akan terus melanjutkan Operasi Tinombala walaupun bulan suci Ramadan. Saya menginginkan untuk Santoso bersama pengikutnya bisa menjalani bulan puasa dan tarawih bersama,” katanya kepada wartawan, Jumat (20/5/2016), dikutip dari Metrosulawesi.
Kapolda pada kesempatan itu kembali mengimbau agar kelompok Santoso menyerahkan diri. Kapolda berjanji akan menjamin keselamatan dan kelangsungan hidup Santoso dan anggotanya yang menyerahkan diri.
“Kami tidak bangga untuk menembak teroris. Kalau ingin menyerahkan diri kami menyediakan tempat. Kami lebih mengutamakan pelaksanaan yang baik pada operasi ini. Tetapi apabila ia membawa bom atau senjata api, maka mau tidak mau kami akan lumpuhkan,” ungkap Kapolda.
“Menyerahkan diri akan lebih baik, dibandingkan jiak dilakukan pendekatan upaya paksa (penangkapan) yang kemungkinan berdampak tindakan tegas,” tambah Kapolda.
Diketahui bersama, setelah tenggat waktu Operasi Tinombala 2016 berakhir pada 8 Mei 2016, operasi pengejaran kelompok Santoso kembali diperpanjang 90 hari. Dana untuk membiayai operasi dengan sandi “Operasi Tinombala 2016” itu ditambah sebesar Rp25 miliar.
Sementara itu, saat ini pihak kepolisian Polres Poso mengimbangi operasi Tinombala 2016 yang saat ini masih terus berlangsung di pegunungan dan hutan di wilayah Poso, dengan mendatangi rumah-rumah keluarga buron DPO kelompok Santoso.
Seperti pada Jumat (20/5/2016) pagi anggota Polres Poso melalui Sat Binmas mendatangi rumah-rumah DPO kelompok Santoso, salah satunya dengan mendatangi rumah DPO Basri alias Bagong yang berada di Pulau Jawa, Kelurahan Gebang Rejo, Poso kota.
Kegiatan mendatangi rumah keluarga Basri itu dilakukan untuk memberikan selebaran maklumat dari Kapolda Sulteng Brigjend Pol Rudi Sufahriadi yang isinya mengimbau penyerahan diri pelaku tindak pidana terorisme, selain memberikan selebaran maklumat Kapolda Sulteng beberapa anggota Binmas Polres Poso juga turut berbicara secara empat mata dengan keluarga DPO Basri.
Kasat Binmas Polres Poso AKP Alfian Komaling mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengimbangi operasi Tinombala 2016 dalam perburuan kelompok Santoso. Dalam isi maklumat tersebut diharapkan dapat membantu pihak keluarga dan warga untuk membantu polisi dalam proses DPO yang menyerahkan diri.
Menurut Alfian Komaling, jika DPO kelompok Santoso ada yang menyerahkan diri nantinya pihak kepolisian akan memberlakukan secara manusiawi dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai ham.
“Karena apa bila para dpo ini menyerahkan diri mereka akan diberlakukan secara baik dan manusiawi yang menjunjung hak asasi manusia,” kata AKP Alfian Komaling, Jumat (20/5/2016).
Dalam kegiatan ini, pihak Binmas Polres Poso selain memberikan selebaran maklumat ke rumah-rumah keluarga dpo Santoso, selebaran juga ditempel di tempat-tempat keramaian salah satunya pusat perbelanjaan di pasar tradisional bersih dan juga di bagikan ke warga serta pemberitahuan melalui stasiun radio.
(azm/arrahmah.com)