BOGOR (Arrahmah.com) – Menurut Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS, salah satu hal yang sangat penting dilakukan pada bulan Ramadhan adalah mendidik anak-anak (di keluarga) maupun anak didik (di sekolah) agar menjadi ahli Al Quran.
“Jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak dan anak didik terhadap Al Quran. Baik membaca mushafnya, terjemahan maupun tafsirnya, serta berusaha menghapal Alquran. Dengan kata lain, mentadabburi Alquran. Mari jadikan anak-anak kita, anak didik kita, ahli Alquran,” papar Kiai Didin saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/5/2016), lansir Republika.
Selain mengajari anak-anak dan anak didik melaksanakan tadarus Al Quran setiap hari, Kiai Didin juga menganjurkan para orang tua dan guru agar mendidik anak-anaknya dan anak didiknya untuk merutinkan membaca surah-surah tertentu dalam Alquran. Termasuk di dalamnya Surah Al Waqi’ah, Surah Al Mulk, Surah Yaa Siin, Surah Al Kahfi, tiga ayat terakhir Surah Al Baqarah, Ayat Kursi, dan tiga surah terakhir dalam Al Quran.
“Surah-surah dan ayat-ayat tersebut sangat baik kalau dibaca setiap hari, baik pagi ba’da Shubuh maupun malam hari. Banyak sekali kandungan hikmahnya, terutama hikmah spiritual,” ujarnya.
Kiai Didin menambahkan, gerakan menghapal Alquran – Kiai Didin lebih suka menyebutnya ‘Gerakan Langit’ – semakin berkembang di Indonesia sejak qori cilik Musa berhasil menjadi pemenang lomba tahfizh Quran, baik di tingkat nasional dan maupun internasional.
Kiai Didin mengutip hadits Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam yang menegaskan, “Sebaik-baik kamu adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.”
“Tiada wirid yang lebih baik selain membaca Al Quran. Karena itulah, sekali lagi, mari kita jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk menjadikan keluarga kita, anak-anak kita dan anak didik kita, ahli Alquran,” papar Kiai Didin Hafidhuddin.
Bulan Ramadhan 1437 H yang hanya tinggal hitungan hari merupakan karunia yang sangat besar bagi umat Islam.
“Ramadhan merupakan hidangan dari Allah. Bulan yang penuh dengan karunia kebaikan dari Allah untuk hamba-Nya,” kata Guru Besar IPB Bogor ini.
Karena itulah, kata Kiai Didin, Ramadhan harus dijadikan momentum kebangkitan umat Islam, khususnya umat Islam Indonesia.
“Di tengah situasi dan kondisi umat Islam dan masyarakat Indonesia yang sedang menghadapi banyak cobaan saat ini, Ramadhan merupakan momentum untuk bangkit menjadi umat yang lebih baik dalam berbagai bidang,” tutur mantan Ketua Baznas itu.
(azm/arrahmah.com)