ISTANBUL (Arrahmah.id) — Kota Istanbul di Turki adalah tempat di mana dua benua bertemu. Tak heran di kota ini, beberapa tradisi saat bulan suci Ramadan sangat unik. Dalam budaya Turki, Ramadan dikenal sebagai “Sultan dari Sebelas Bulan”.
Ketika Ramadan, seperi dilansir CNN (22/3/2023), Turki mengajak wisatawan untuk berkunjung ke Istanbul dan merasakan pengalaman unik berpuasa di kota tersebut. Pengunjung yang pergi ke Istanbul dalam periode tersebut dapat merasakan dan mengamati tradisi budaya khas Bulan Ramadan.
Berkah Bulan Ramadan terasa di mana-mana di Istanbul. Tradisi Bulan Ramadan yang ikonik di kota ini cukup indah dan menarik, di mana akan banyak terdengar suara penabuh genderang Ramadan.
Para musisi ini berjalan-jalan sebelum fajar, menabuh dan melantunkan puisi tentang Ramadan yang bertujuan untuk membangunkan orang-orang untuk sahur sebelum azan subuh. Lalu usah menjalani puasa, suara tembakan meriam akan terdengar sebelum lantunan adzan Magrib menandai waktu berbuka.
Wisatawan bisa merasakan pengaalaman berbuka puasa bersama dalam 1 meja komunal di alun-alun kota, yang menekankan pentingnya kebersamaan, kenikmatan, dan indahnya berbagi.
Bulan Ramadan juga merupakan waktu ketika hidangan tertentu disajikan. Suguhan Ramadan yang mungkin paling terkenal adalah “güllaç”, makanan penutup Turki. Camilan lembut nan lezat ini juga dianggap sebagai nenek moyang “baklava”, yang dibuat dari susu, air mawar, delima, dan sejenis adonan yang unik.
Shalat Tarawih, yang dilakukan di masjid-masjid megah Istanbul setelah berbuka puasa, semakin memperkuat ibadah dan kebersamaan. Usai salat tarawih, hiburan tradisional Ramadan dimulai di berbagai alun-alun, terutama di Sultanahmet, yang memeriahkan kota dan penduduknya.
Percakapan religius, pembacaan puisi, dan pertunjukan rakyat dari mulai musik, tarian, dan mendongeng, banyak terlihat di alun-alun kota. Pada saat yang sama, pertunjukan wayang kulit tradisional yang dibintangi oleh karakter ‘Karagöz dan Hacivat’ menghibur anak-anak dan orang dewasa.
Wisatawan juga bisa menikmati perjalanan spiritual melalui tempat-tempat suci di Istanbul. Sisi lain yang membuat İstanbul unik selama Bulan Ramadan adalah banyaknya tempat suci di kota ini.
Sebut saja beberapa tempat suci sebagai berikut: Masjid Eyüp Sultan (Eyüp Sultan Camii), rumah dari makam Khalid bin Zayd Abu Ayyub Al-Ansari (Halid bin Zeyd Ebu Eyyub El-Ensari), sahabat dari Nabi Muhammad; Makam Oruç Baba, tempat berbuka puasa Ramadan pertama; Bukit Yusha (Yuşa), yang diperkirakan terdapat makam Nabi Yusha; dan Makam Yahya Efendi.
Situs-situs bersejarah seperti Hagia Sophia (Aya Sofya), Masjid Biru (Sultan Ahmet), dan Istana Topkapı juga merupakan tempat yang tepat untuk dikunjungi selama Bulan Ramadan. Hz. Hırka-i Şerif, peninggalan suci Nabi Muhammad, dapat dilihat di Masjid Hırka-i Şerif selama Bulan Ramadan.
Turki mengajak wisatawan muslim untuk merasakan pengalaman berpuasa di Istanbul. Turki adalah tujuan yang unik yang juga merupakan pusat interaksi budaya.
Di samping iklim yang sempurna, Turki menginspirasi wisatawan dengan sejarah, alam, dan hidangan-hidangan yang berpadu menjadi satu, mencerminkan warisan keragaman peradaban selama berabad-abad. (hanoum/arrahmah.id)