Ramadhan di Arab Saudi adalah waktu di mana keluarga berkumpul untuk memperkuat ikatan keluarga, merayakan bulan suci, dan menghidupkan kembali spiritualitas mereka.
Keluarga merupakan landasan penting dalam budaya di Arab Saudi, dan selama bulan suci, berbagai kegiatan yang eksklusif untuk Ramadhan dilakukan.
Secara tradisional, mereka mempertahankan rumah tangga multi-generasi, namun hal ini telah berubah belakangan ini. Banyak orang memanfaatkan Ramadhan untuk mengunjungi keluarga mereka dan mengumpulkan semua orang untuk berbuka puasa di bawah satu atap.
Hind Khalid, seorang wanita Saudi dari Riyadh, mengungkapkan kegembiraannya saat berbelanja bahan makanan untuk persiapan bulan suci. “Kumpul keluarga adalah semangat bulan Ramadhan,” katanya kepada Arab News.
Ikatan emosional yang berkembang selama pertemuan Ramadan menciptakan kedekatan di antara orang-orang dan memperkuat pentingnya ikatan keluarga.
Khalid menambahkan: “Acara ini mewakili banyak hal bagi saya. Ini adalah kesempatan bagi saya untuk terhubung dengan orang-orang yang sudah lama tidak saya temui karena pekerjaan dan gaya hidup yang sibuk.”
Orang-orang senang berbagi tindakan sederhana, seperti kegembiraan berbuka puasa dan mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang telah mereka terima. Acara buka puasa bersama juga menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan melalui percakapan yang bermakna.
Selain itu, orang-orang juga berbagi pengalaman dalam beribadah, sehingga menumbuhkan rasa empati dan pengertian yang lebih dalam di antara anggota keluarga. Banyak keluarga yang melakukan salat tarawih malam hari dalam kelompok atau mengunjungi masjid di lingkungan mereka bersama-sama. Salat ini menumbuhkan rasa spiritualitas dan persatuan pada saat yang bersamaan.
Orang-orang juga suka membaca Al-Qur’an dan berkumpul untuk bercerita dengan anggota keluarga yang lebih tua. Kegiatan-kegiatan ini memungkinkan generasi yang lebih tua untuk berbagi kebijaksanaan dan pengetahuan dengan anggota keluarga yang lebih muda, memperkuat ikatan antargenerasi dan melestarikan warisan budaya dan keluarga.
Berbicara tentang tradisi dalam keluarganya, Khalid mengatakan: “Beberapa kegiatan yang kami nikmati bersama keluarga selama bulan Ramadhan adalah permainan keluarga dan kompetisi keagamaan dengan hadiah yang memotivasi. Misalnya, ada hadiah bagi orang yang berhasil mengkhatamkan Al Qur’an selama satu bulan atau orang yang paling banyak berpartisipasi di dapur.”
Hanan Hammad, seorang wanita Saudi lainnya, berbagi beberapa tradisi keluarganya. “Kadang-kadang kami bermain permainan kartu atau permainan kelompok daring. Atau, kami mengadakan kompetisi menghafal Al-Qur’an untuk anak-anak, untuk mendorong mereka membaca Al-Qur’an,” katanya.
Kegiatan amal juga menjadi kegiatan yang dinanti-nantikan oleh banyak orang selama bulan Ramadhan. Beberapa keluarga menjadwalkan satu hari untuk berkumpul dan mengumpulkan sumbangan bagi mereka yang kurang beruntung atau menyumbang ke organisasi amal setempat. Ada pula yang menyiapkan dan mengemas makanan untuk dibagikan kepada tetangga dan mereka yang membutuhkan.
Tindakan kebaikan dan kedermawanan ini menunjukkan nilai kasih sayang dalam masyarakat, dan menjadi contoh bagi generasi muda.
Ramadhan juga merupakan kesempatan untuk menikmati hidangan tradisional Arab Saudi seperti jareesh, saleeg, dan tharid bersama keluarga. Memasak dan menikmati hidangan tradisional bersama tidak hanya meningkatkan ikatan keluarga dan komunitas, tetapi juga merayakan warisan kuliner yang kaya dari Kerajaan. (haninmazaya/arrahmah.id)