Ramadhan baru masuk di hari yang kedua, namun penderitaan semakin dirasakan masyarakat. Bukannya disibukkan dengan ibadah, warga Makassar terpaksa sibuk berburu elpiji. Kondisi ini terjadi menyusul kelangkaan gas elpiji di berbagai tempat di Makassar.
Warga Makassar resah lantaran gas elpiji untuk keperluan rumah tangga semakin langka. Kegundahan warga kian meningkat dengan melonjaknya harga elpiji di tingkat pengecer. Akibatnya, warga pun beramai-ramai menyerbu agen penjualan elpiji. Sayangnya, tak semua warga dapat terlayani. Sebagian di antara mereka terpaksa pulang dengan tangan kosong.
Kondisi tersebut diakui agen penjualan elpiji, Arah Sejahtera di Jalan Bandang. Mereka mengaku kewalahan melayani pembeli. Dari 400 stok tabung yang tersedia, habis terjual dalam waktu sehari. Satu tabung dijual seharga Rp 69 ribu.
Kericuhan sempat terjadi saat warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengantri untuk mendapatkan gas elpiji, Senin (1/9). Puluhan warga yang antri untuk mendapatkan elpiji marah karena pihak agen melayani pembeli yang tidak ikut antri.
Padahal sebelumnya, pihak agen membuat aturan, pembeli diharuskan terlebih dahulu mengambil kupon antrian dengan dibuktikan kartu tanda penduduk atau kartu keluarga. Selain itu, kejengkelan warga juga disulut oleh ulah agen yang mengulur waktu penjualan, sehingga mereka harus antri selama enam jam.
Kericuhan mereda setelah pihak agen kembali memberlakukan sistem antrean. Namun demikian, warga harus antre hingga dini hari untuk mendapatkan elpiji dengan harga lebih murah.
Sementara itu, Di Pasuruan terjadi kelangkaan BBM. Sejumlah pom bensin terlihat kehabisan stok BBM. Keterangan dari petugas SPBU, kelangkaan mulai terjadi sejak tiga hari sebelum Ramadan. Pasokan dari Pertamina rata-rata dikurangi sekitar 8-16 ton untuk sekali pengiriman.
Hal ini tidak hanya terjadi pada BBM jenis premium, tapi juga solar. “Pasokannya dikurangi, sementara frekuensi pengirimannya tetap,” kata Mustofa, karyawan SPBU Bugulkidul, Pasuruan, Jawatimur, Senin (1/9).
Dia memaparkan, biasanya pertamina memasok 16 ton BBM per hari. Namun sejak Jumat lalu, pasokan dikurangi hingga 8 ton. Kepanikan yang dialami pasar, khususnya pemilik kendaraan bermotor dan kapal menyebabkan kelangkaan BBM sulit dihindarkan.
“Saya sudah mencari premium dibeberapa SPBU di daerah sini (Pasuruan). Tapi semuanya habis,” kata Musyawir salah satu pemilik kendaraan di pom bensin Warungdowo, Pasuruan.
Belum ada penjelasan resmi dari Pertamina terkait kelangkaan BBM di Kota/Kabupaten Pasuruan tersebut. Hanya, berdasar keterangan awak tangki pertamina, persediaan BBM di pangkalan milik Pertamina memang sedang menipis. Kenyataan itu yang mendorong Pertamina mengurangi pasokan ke sejumlah pom bensin. [Hanin Mazaya/okz]