(Arrahmah.com) – Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata, tahun ini kaum Muslim menyapanya dalam keadaan yang luar biasa, karena hampir di seluruh negeri kaum Muslim diberlakukan pembatasan ketat, lockdown atau jam malam demi mencegah penyebaran wabah virus corona.
Ramadhan biasanya merupakan masa-masa untuk menghabiskan waktu bersama dengan saudara-saudara Muslim lainnya, berkumpul bersama melaksanakan ibadah sholat Tarawih di Masjid, melakukan ifthor (buka puasa) bersama saat matahari terbenam, dan kegiatan lainnya. Masjid memainkan peran sentral selama Ramadhan, menjadi tempat ibadah, menyediakan makanan berbuka untuk menyatukan masyarakat, dan menyediakan sumber makanan bagi masyarakat kurang mampu di sekitar Masjid.
Tapi di tahun ini ada yang berbeda, kaum Muslimin tidak dapat menjalankan tradisi seperti tahun-tahun sebelumnya karena adanya pembatasan pergerakan dan perkumpulan, yang diberlakukan di negara-negara mayoritas Muslim di seluruh dunia.
Otoritas keagamaan di negeri-negeri kaum Muslim termasuk Arab Saudi, telah memerintahkan agar ibadah dilakukan di rumah untuk mencegah virus menyebar melalui pertemuan-pertemuan di Masjid.
Meskipun ada beberapa negara, seperti Pakistan, yang tetap membuka Masjid-masjid mereka. Langkah ini mendapat kritikan dan dinyatakan bisa membahayakan kesehatan masyarakat dan melemahkan upaya untuk membendung virus corona.
Berikut adalah panduan beberapa negeri kaum Muslim tentang bagaimana mereka merayakan Ramadhan yang kami rangkum dari Al Arabiya:
Bahrain
Tidak seperti kebanyakan negara Teluk, Bahrain akan menggelar sholat Tarawih di Masjid Agung Al-Fateh. Namun, shalat hanya akan melibatkan imam dan lima orang makmum di bawah aturan jarak sosial. Sholat kemungkinan akan ditampilkan di televisi, menurut seorang sumber mengatakan kepada Al Arabiya.
Di tempat lain di kerajaan itu, Masjid dan ruang sholat masih ditangguhkan setelah pengumuman 23 Maret.
Kuwait
Kuwait memperpanjang jam malam yang sudah relatif ketat untuk bertahan hingga akhir Mei, termasuk seluruh bulan Ramadhan.
Negara itu menutup Masjid dan meminta warganya untuk sholat di rumah pada 13 Maret dan belum membuka kembali fasilitas.
Oman
Oman telah melarang pertemuan massal termasuk sholat berjamaah selama Ramadhan karena kesultanan mengalami peningkatan kasus.
“Komite menekankan pentingnya menghindari semua pertemuan selama Bulan Suci Ramadhan,” kata Komite Tertinggi Oman untuk berurusan dengan COVID-19 dalam sebuah pernyataan pada Selasa.
“[Komite] menegaskan bahwa penutupan Masjid -bahkan untuk sholat Tarawih- akan berlanjut, kecuali untuk panggilan untuk sholat (Adzaan),” tulis pernyataan itu.
Qatar
Qatar juga telah menutup Masjid dan menangguhkan sholat berjamaah, tanpa pengumuman akan dibuka kembali untuk Ramadhan.
“Perkumpulan selama Ramadhan, seperti buka puasa di Masjid, tenda atau majelis umum dan kegiatan sosial, budaya, olahraga, dan kegiatan kelompok lainnya sangat dilarang,” tambahnya.
Arab Saudi
Saudia Arabia, yang merupakan rumah bagi kota suci ummat Islam di Mekkah dan Madinah, telah memberlakukan tindakan penguncian yang ketat bagi penduduknya karena jumlah kasus terus meningkat. Langkah-langkah tersebut termasuk penangguhan semua ibadah di Masjid.
Sholat Tarawih tidak akan diadakan di Masjid dan harus diadakan di rumah, menurut sebuah pengumuman oleh Grand Mufti Sheikh Abdulaziz Al-Sheikh. Mufti menambahkan bahwa jika wabah terus berlanjut sepanjang bulan Ramadhan, maka sholat Idul Fitri di akhir bulan juga harus diadakan di rumah.
Pada Rabu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menyetujui sholat Tarawih di dua Masjid di Mekkah dan Madinah, hanya untuk pekerja di Masjid. Masyarakat umum akan tetap dilarang.
Kerajaan sebelumnya telah menghentikan ziarah Umrah selama setahun, sehingga para peziarah tidak akan dapat melakukan ibadah Umrah selama Ramadhan tahun ini.
Dewan Ulama Arab Saudi juga mendesak ummat Islam di seluruh dunia untuk beribadah di rumah jika mereka tinggal di negara-negara di mana karantina telah diberlakukan.
Palestina
Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan ditutup untuk jamaah Muslim sepanjang Ramadhan, ujar pengumuman dewan yang ditunjuk Yordania yang mengawasi tempat suci ketiga ummat Islam pada Kamis (23/4).
Keputusan itu memperpanjang larangan sholat berjamaah dan ibadah di kompleks Masjid, yang telah berlaku sejak 23 Maret.
Mufti Besar Yerusalem dan Wilayah Palestina Muhammad Hussein juga menyarankan agar masyarakat tidak memantau bulan sabit, yang biasanya dilakukan untuk memperkirakan awal Ramadhan.
Di Jalur Gaza, Hamas menutup semua Masjid selama dua minggu.
Tunisia
Seperti tetangganya, Aljazair, Tunisia juga menangguhkan sholat berjamaah dan menutup Masjid pada pertengahan Maret. Mereka belum dibuka kembali menjelang Ramadhan.
Turki
Turki sebelumnya menghentikan sholat berjamaah di Masjid-masjid pada 16 Maret, ketika negara itu hanya memiliki 18 kasus coronavirus.
Pekan lalu, badan keagamaan senior negara itu mengonfirmasi bahwa Masjid akan tetap ditutup untuk Tarawih dan ibadah bersama lainnya selama Ramadhan. Mereka juga menyerukan ummat Islam untuk menghindari menjadi tuan rumah makan sahur bersama yang besar dan berlatih menjaga jarak sosial.
Indonesia
Indonesia adalah negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, rumah bagi 229 juta kaum Muslim.
Pada Selasa, pemerintah Indonesia melarang mudik tahunan, di mana jutaan orang meninggalkan rumah mereka pada akhir Ramadhan untuk mengunjungi keluarga mereka di pedesaan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam sebuah studi pekan lalu, para peneliti di fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia memperingatkan bahwa jika mudik diizinkan, itu dapat menyebabkan satu juta infeksi pada bulan Juli di pulau Jawa yang paling padat penduduknya.
Presiden Joko Widodo telah menolak tekanan untuk memberlakukan karantina total, hingga baru-baru ini, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di ibu kota Jakarta pada awal April, dengan langkah-langkah termasuk pembatasan pada acara keagamaan.
Kementerian Agama juga telah mengeluarkan pedoman bahwa sholat Tarawih dan Tilawah Al-Quran harus dilakukan di rumah. Sholat Idul Fitri juga ditiadakan. (haninmazaya/arrahmah.com)