YAMAN (Arrhamah.om) – Ratusan rakyat Yaman berkumpul di seluruh negeri untuk menuntut hukuman diktator Ali Abdullah Saleh dan pejabat-pejabat rezimnya atas penumpasan mematikan terhadap para demonstran.
Mereka juga mengutuk dukungan AS atas perjanjian transisi yang memberi Saleh ‘kekebalan” hukuman.
Rakyat Yaman turun ke jalan-jalan di ibukota Sana’a, Taizz dan kota-kota utama lainnya setelah sholat Jum’at (16/12/2011), menekan Saleh dan para pejabatnya untuk menghadapi hukuman atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap para demonstran.
“pengadilan adalah keharusan dan amnesti ditolak”, teriak para demonstran di Sana’a, dilansir presstv.
“harus ada hukuman karena telah menumpahkan darah-darah para pemuda”, kata seorang ulama, al-Sharabi dalam khutbah jum’atnya di Taizz, karena saksi melihat tentara rezim menembaki para demonstran sehingga korban berjatuhan.
Para demontran juga menolak pemerintah persatuan nasional karena kehadiran kabinet Saleh kabinet baru Yaman. Rakyat Yaman mengatakan mereka menginginkan negeri Yaman bersih dari penguasaan rezim.
Saleh telah menguasai Yaman selama 33 tahun, kemudian dipaksa mundur dari jabatan dan menandatangani kesepakatan transisi kekuasaan yang ditengahi oleh negara-negara Teluk Persia di Arab Saudi pada 23 November lalu, dan menyerahkan otoritas ke wakilnya Abdrabuh Mansur Hadi dengan imbalan amnesti.
Perjanjian itu juga mensyaratkan pemerataan kabinet, antara kabinet dari pemerintah Saleh dan pemerintah oposisi. Namun pemungutan suara akan diadakan pada Februari mendatang.
Ratusan rakyat Yaman telah tewas dan ribuan lainnya menderita luka-luka dalam bentrokan antara tentara rezim Saleh dan revolusioner sejak “pemberontakan” terjadi di negara itu.
(siraaj/arrahmah.com)