DAMASKUS (Arrahmah.com) – Seluruh wilayah Suriah pada Jum’at (26/4/2013) kembali semarak oleh aksi-aksi demonstrasi rakyat menentang rezim Nushairiyah Suriah. Aksi demonstrasi di seluruh desa dan kota dalam wilayah Suriah itu mengambil tema “Jum’at perlindungan terhadap warga mayoritas”, laporan kantor berita Ugarit News.
Tema itu menggambarkan kondisi mengenaskan penduduk muslim sunni yang merupakan mayoritas warga Suriah. Mereka mengalami penindasan, pembantaian dan pengusiran biadab oleh rezim Nushairiyah Suriah yang mereperesentasikan minoritas warga beragama Nushairiyah. Rezim Nushairiyah Suriah telah berkuasa lebih dari 40 tahun.
Dalam demonstrasi pada Jum’at kemarin, penduduk muslim Suriah kembali menyuarakan dukungan mereka kepada mujahidin Islam dan mujahidin FSA. Mereka dengan tegas menuntut rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad untuk lengser.
Di kota Saqba, propinsi Damaskus, ribuan demonstran mengelu-elukan mujahidin Jabhah Nushrah. Mereka tidak gentar dengan ancaman AS dan NATO. Mereka tidak peduli dengan mantan Presiden Koalisi Nasional Suriah, Muadz al-Khathib, yang dari Istambul, Turki pada 13 April 2013 M lalu mengecam keras mujahidin jabhah Nushrah.
Kantor media Koordinasi Revolusi Ghautah Timur, propinsi Pinggiran Damaskus melaporkan bahwa para demonstran dengan bangga dan berani membawa spanduk bertuliskan “Kepada (rezim) Arab dan para “ekor” kaum sekulernya…kami semua adalah Jabhah Nushrah. Kami semua adalah teroris. Bagi kami itu kemuliaan.”
Demonstrasi-demonstrasi dukungan kepada Jabhah Nushrah dan kelompok mujahidin Islam lainnya ini mementahkan klaim Muadz al-Khatib bahwa rakyat Suriah menolak Al-Qaeda dan pemikiran-pemikiran jihad dari “luar Suriah.”(muhibalmajdi/arrahmah.com)