MOGADISHU (Arrahmah.com) – Fa’eza Ali, salah seorang penduduk Somalia yang berharap bisa merasakan kebebasan merayakan Hari Raya Ied.
“Aku berdoa kepada Allah untuk mewujudkannya,” ujar Ali, seorang pelajar berusia 20 tahun seperti yang dilansir IOL.
Sama dengan jutaan penduduk Somalia lainnya, Fa’eza mendapatkan kabar penarikan mundur pasukan Ethiopia dari negerinya akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia selalu mengharapkan agar mereka secepatnya keluar dari negeri tersebut.
“Aku sangat gembira jika benar Ethiopia akan menarik pasukannya dari daratan kami,” lanjutnya.
Addis Ababa telah mengumumkan pada bulan lalu, bahwa Ethiopia akan menarik pasukannya dari Somalia di akhir tahun ini.
Berita ini tengah menjadi perbincangan hangat di antara penduduk Somalia.
Tidak jauh dari ibukota, Ramadan Mahmoud, yang tinggal dalam kamp pengungsian di luar Mogadishu, mengharapkan hal yang serupa seperti Fa’eza.
Mahmoud, 22, mengatakan ia tidak akan dapat merasakan kebahagiaan sampai tentara Ethiopia keluar dari Somalia.
Ethiopia melakukan invasi ke Somalia di tahun 2006 untuk menaklukkan Union of Islamic Court (UIC) di Somalia dengan mengontrol seluruh negeri dan mendukung pemerintahan sementara buatan Barat.
Terlepas dari berita penarikan tentara Ethiopia, Idul Adha kali ini dirasakan sama dengan Idul Adha dua tahun silam.
“Aku ingat, Idul Adha yang kami lewati pertama kali di bawah pendudukan Tentara Ethiopia, terasa seperti di neraka,” ujar Mahmoud.
Ia menambahkan, mereka telah mengubah seluruh aspek dalam kehidupan di negeri Somalia, tidak memberikan ruang sedikitpun untuk spirit Hari Raya Ied.
“Semua kebahagiaan telah lenyap, hanya satu yang ada di pikiran kami, yaitu mencari tempat berlindung dari Militer Ethiopia yang menyerang tanpa pandang bulu dan sering mencelakai warga sipil,” lanjut Mahmoud.
Sejak 2006, setiap harinya selalu ada pertempuran yang terjadi antara tentara Ethiopia dengan mujahidin Somalia. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)