GAZA (Arrahmah.com) – Gencatan senjata antara penjajah Zionis dan Hamas bertujuan untuk mengakhiri sebelas hari agresi Zionis di Jalur Gaza yang terkepung yang dilakukan pada Jumat (21/5/2021) dini hari, meskipun ada serangan lintas perbatasan pada jam-jam menjelang gencatan senjata.
Kantor Perdana Menteri Zionis “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (20/5) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari Mesir untuk gencatan senjata “bersama” di Jalur Gaza, setelah beberapa hari tekanan internasional meningkat.
Jika bertahan, gencatan senjata ini akan mengakhiri agresi terbesar penjajah Zionis di Jalur Gaza sejak serangan 2014.
Selama 11 hari terakhir, serangan udara penjajah Zionis menewaskan sedikitnya 232 warga Palestina di Jalur Gaza.
Dari mereka yang tewas, 65 adalah anak-anak, 39 perempuan dan 17 laki-laki lanjut usia. Di Israel, 12 orang tewas.
Palestinians in Gaza, the West Bank and East Jerusalem celebrate the ceasefire with Israel by setting off fireworks, going on demonstrations and expressing jubilant belated Eid prayers, a Muslim celebration Palestinians in Gaza marked last week amid heavy Israeli bombardment pic.twitter.com/TlVy5mHQ7J
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) May 21, 2021
(ameera/arrahmah.com)