NOWSHERA (Arrahmah.com) – Ribuan warga Pakistan turun ke jalan di wilayah barat laut Pakistan, kota Nowshera untuk menyuarakan kemarahan mereka terkait meningkatnya serangan drone pembunuh AS di wilayah kesukuan.
Pada Kamis (6/9/2012), para pendemo memenuhi jalan raya di kota Nowshera yang berlokasi sekitar 50 km dari timur laut Peshawar, ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa, mengutuk serangan teror drone AS.
Meneriakkan slogan anti-AS, massa yang marah mengkritisi kegagalan otoritas Pakistan untuk mengakhiri serangan udara AS di wilayah kesukuan Pakistan. Aksi unjuk rasa ini diorganisir oleh Jamaat-e-Islami, kelompok politik Islam di Pakistan/
“Kami mengorganisir aksi ini untuk memperlihatkan kemarahan kami terhadap serangan pesawat tak berawak AS di wilayah kesukuan. Kami sedang berjuang untuk memulihkan perdamaian dan membawa revolusi Islam di Pakistan,” ujar Iftikhar Ahmad, seorang penyelenggara aksi.
Daerah suku Pakistan adalah wilayah yang selalu menjadi target teror drone AS di mana Washington mengklaim bahwa serangan mereka menargetkan “militan”. Namun, fakta sangat jelas memperlihatkan bahwa warga sipil Pakistan menjadi korban utama dari serangan ini.
“Kami selalu menentang serangan pesawat tak berawak Amerika di negara kami…pemerintah serta militer telah gagal total untuk memberikan keselamatan bagi mereka yang tidak bersalah,” ungkap Asif Luqman Qazi, pemimpin Jamaat-e-Islami.
Pembunuhan warga sipil Pakistan, termasuk anak-anak dan kaum perempuan, diklaim telah membuat tegang hubungan antara Islamabad dan Washington, namun petinggi Pakistan tidak mampu melakukan apapun karena meskipun seruan dari pemerintah Pakistan telah berulangkali dilakukan kepada Washington, pemerintah kafir AS terus melancarkan serangan di wilayah kesukuan Pakistan.
Serangan pesawat tak berawak Amerika di Pakistan telah meningkat tajam selama pemerintahan Barack Obama. Serangan ini telah memicu demonstrasi anti-AS di seluruh Pakistan dan meningkatkan sentimen anti-AS. (haninmazaya/arrahmah.com)