MUSCAT (arrahmah.com) – Di ibukota Oman, Muscat, pasukan keamanan membuat kamp demonstran di luar salah satu gedung pemerintah yamg dikosongkan setelah demonstran melancarkan aksi duduk setiap hari. Penduduk mengatakan demonstran mengajukan permintaan dan tak ada penggunaan kekerasan.
Demonstran telah memusatkan perhatian kepada tuntutan lapangan kerja yang lebih luas, upah yang lebih baik dan diakhirinya suap. Mereka juga telah mendesak pembaruan yang lebih demokratis di negara konservatif yang pernah menjadi kesultanan yang tenang itu.
“Mereka berusaha menggilas gerakan kami,” kata seorang demonstran di Salalah kepada Reuters melalui telefon.
Pemerintah sudah menutup dua pusat demonstrasi yang menuntut peningkatan standar hidup di negara Teluk tersebut. Di pelabuhan Salalah di Oman selatan, pasukan keamanan melepaskan tembakan ke udara guna mendesak demonstran ke luar kantor gubernur, Kamis larut malam (12/5/2011).
Pasukan keamanan Oman juga membersihkan kamp demonstran dan menangkap ratusan orang, kata saksi mata dan demonstran seperti dikutip Reuters. Tentara menghancurkan tenda demonstran dan menangkap puluhan –diduga mencapai ratusan– demonstran. Tak seorang pun luka parah dalam peristiwa tersebut.
Oman menghasilkan 800.000 barel minyak per hari tapi memiliki penduduknya hidup dalam kemiskinan jika dibandingkan Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, pasukan keamanan Oman menindas kerusuhan di Sohar dengan mengerahkan tentara dan kendaraan lapis baja guna membongkar penghalang jalan dan satu kamp demonstrasi, serta menangkap ratusan orang. Dua demonstran tewas selama demonstrasi di Sohar.
Sultan Qaboos bin Said, sekutu AS yang telah memerintah Oman selama 40 tahun, menjanjikan paket pengeluaran 2,6 miliar dolar AS pada April, setelah hampir dua bulan demonstrasi yang diilhami revolusi rakyat di seluruh dunia Arab.
Banyak demonstran tidak puas dengan reaksi Sultan Qaboos terhadap tuntutan mereka, dan mengatakan perubahan dilakukan cuma sebagian dan telah berjalan sangat lamban.
Maret lalu, Sultan Qaboos memecat 12 menteri tanpa menyebutkan alasannya, tapi demonstran menuntut mereka diadili karena korupsi.
Sultan Oman juga berjanji akan menyerahkan sebagian kekuasaan legislatif kepada Dewan Oman, dewan penasehat yang sebagian anggotanya dipilih. Saat ini, hanya Sultan dan kabinetnya saja yang dapat memerintah, dan penyerahan kekuasaan belum juga diumumkan. (rasularasy/arrahmah.com)