TRIPOLI (Arrahmah.com) – Ratusan penduduk Libya di seluruh negeri merayakan kematian mantan pengusa Libya, Moammar Qaddafi yang ditembak oleh pejuang revolusioner di utara kota Sirte.
Warga di kota timur Misurata turun ke jalan di dalam kendaraan mereka pada Kamis (20/10/2011) untuk bersukacita atas masalah ini.
Komando kedua dalam Dewan Transisi Nasional (NTC), Mahmud Jibril mengatakan sebelumnya bahwa kendaraan yang akan mentransfer Qaddafi dari tempat persembunyiannya “terjebak dalam baku tembak antara pejuang Qaddafi dan revolusioner dan ia tertembak di kepala”.
Qaddafi ditangkap hidup-hidup dengan luka dan bersimbah darah. Menurut pejuang revolusioner, ia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pejuang NTC juga berkumpul diLapangan Martir di ibukota, Tripoli.
Pria berusia 69 tahun itu terjebak dalam pipa limbah di pinggiran Sirte. Dia dikatakan telah ditangkap saat naik iring-iringan berusaha melarikan diri dari kota yang terletak 400 Km dari timur ibukota.
Penguasa diktator yang telah berkuasa sejak 1969 mulai kehilangan cengkeramannya pada Februari dengan pecahnya revolusi rakyat terhadap rezimnya.
Revolusi menyaksikan pertempuran sengit antara pasukan pemerintah yang loyal kepada Gaddafi dengan pejuang oposisi. Ditambah dengan bombardir dari udara oleh tentara salibis NATO, revolusi Libya telah menjatuhkan banyak nyawa sipil dan militer.
Qaddafi merupakan diktator pertama yang tewas di tangan rakyatnya dalam gelombang pemberontakan rakyat yang mulai menyapu Afrika Utara dan Timur Tengah sejak akhir tahun 2010. (haninmazaya/arrahmah.com)