BEIRUT (Arrahmah.com) – Warga negara Lebanon, Mesir dan Tunisia turun ke jalan di ibukota Lebanon, Beirut, untuk mendesak Hosni Mubarak agar mundur.
Massa yang dipimpin oleh mahasiswa berkumpul di depan Kedutaan Besar Mesir di Beirut pada Minggu (30/1/2011), lapor AFP.
“Mubarak adalah boneka Israel,” teriak pengunjuk rasa yang membawa spanduk bertuliskan “Mesir adalah bebas, bukan kerajaan Arab” dan “Siapa yang bertanggung jawab atas darah para martir di antara pemrotes?”
Rezim Mubarak yang telah berusia tiga dekade lebih, menghadapi protes hari ketujuh pada Senin (31/1).
Sedikitnya 150 orang telah tewas dan ribuan lain terluka sejak dimulainya protes besar-besaran pada minggu lalu. Meskipun angkatan bersenjata dikerahkan dan perintah Mubarak baru-baru ini untuk menembak pengunjuk rasa, aksi unjuk rasa kian memanas dan pemrotes terus meningkatkan tekanan.
Seorang pengunjuk rasa tewas kemarin, di alun-alun Tahrir setelah peluru menembus kepalanya, lapor Press TV.
Pemberontakan ini terinspirasi oleh pemberontakan Tunisia yang berhasil menggulingkan rezim Ben Ali yang menjabat selama 23 tahun. (haninmazaya/arrahmah.com)