BAKU (Arrahmah.com) – Ratusan warga Azerbaijan menggelar aksi unjuk rasa memprotes sikap pemerintah yang menolak untuk mencabut larangan jilbab di sekolah-sekolah di negara itu.
Lebih dari seribu pendemo berkumpul di depan gedung kementrian pendidikan di ibukota, Baku, pada Jumat (6/5/2011) untuk menyuarakan oposisi mereka terhadap SK tersebut, lapor Press TV.
Pendemo memegang plakat dan meneriakkan slogan mendukung kewajiban mengenakan jilbab bagi setiap Muslim dan mengutuk pemerintah yang menggunakan kekuatan untuk membubarkan demonstrasi pro-jilbab dan aktivis Muslim.
Mereka juga menyerukan pengunduran diri Menteri Pendidikan, Misir Mardanov yang dipandang memimpin kampanye anti-jilbab di pusat-pusat pendidikan di Azerbaijan.
Demonstrasi damai tersebut berubah menjadi kekerasan ketika polisi menyerang demonstran dengan tongkat yang menyebabkan puluhan orang terluka dan sejumlah orang ditangkap, jumlahnya tidak diketahui.
Protes pro-jilbab pecah menyusul pengumuman Mardanov tentang larangan yang penuh kontroversial pada bulan Desember. Demonstrasi berakhir akibat intervensi polisi.
Pada bulan Januari, Baku melakukan upaya untuk meredam gerakan pro-jilbab di republik pecahan Soviet tersebut dengan mengumpulkan aktivis Muslim dan menekan mereka.
Sekitar 98 persen dari populasi di Azerbaijan adalah Muslim dan larangan terhadap kewajiban sebagai Muslim (menutup aurat) merupakan sesuatu yang bertentangan dengan hak warga negara dalam mempraktekkan keyakinan mereka.
Entah apa yang ada dalam pikiran pemerintah Azerbaijan yang mengeluarkan peraturan semacam ini, padahal mereka mengaku “Muslim”. (haninmazaya/arrahmah.com)