KABUL (Arrahmah.id) – Pada Kamis (16/1/2025), sejumlah warga dari berbagai provinsi turun ke jalan untuk menyatakan dukungan mereka terhadap kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Mereka menyatakan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina, dengan menyatakan bahwa penduduk Gaza telah menghadapi berbagai kesulitan.
Rakyat Afghanistan juga menyerukan persatuan di antara negara-negara Islam.
Beberapa warga Herat, meneriakkan slogan-slogan seperti “Dari Afghanistan ke Gaza, satu bangsa, satu kemenangan,” menyatakan dukungan mereka terhadap perlawanan rakyat Palestina, lansir Tolo News.
Abdul Rahim Karimi, seorang warga Herat, mengatakan kepada Tolo News: “Bangsa Palestina yang tertindas telah mengalami tirani dan penindasan Zionis selama lima belas bulan terakhir. Mereka harus diselamatkan dari situasi ini.”
Warga Paktia dan Ghazni juga mengibarkan bendera Palestina, menyatakan simpati kepada warga Gaza dan mendesak negara-negara Islam untuk bersatu dan berdiri bersama.
Abdul Mateen Hamad, seorang warga Paktia, mengatakan: “Segala puji bagi Allah, rakyat Palestina yang tertindas telah mencapai kemenangan yang signifikan setelah perang selama satu setengah tahun.”
Mohammad Ismail, seorang warga Ghazni, mengomentari perjanjian tersebut: “Meskipun ada banyak penindasan dan banyak orang yang menjadi martir di sana, ini masih merupakan sebuah kesempatan, dan semoga Allah memberikan kedamaian kepada rakyat Palestina melalui gencatan senjata ini.”
Sementara itu, sejumlah besar penduduk Kabul dan Khost memuji perjuangan dan kegigihan penduduk Jalur Gaza, menyerukan gencatan senjata yang langgeng dan diakhirinya perang di Gaza.
Shah Mohammad, seorang ulama di Kabul, mengatakan: “Kegembiraan rakyat Palestina yang tertindas dan miskin adalah kegembiraan kami, dan kami ikut merasakan kebahagiaan rakyat Gaza dan Palestina yang terluka. Telah terbukti bahwa, dalam pertempuran antara kebenaran dan kebatilan, sarana dan sumber daya duniawi tidak ada artinya.”
Ruhullah, seorang warga Khost, mengatakan: “Kami berkumpul di sini karena rezim penjajah, yang didukung oleh seluruh dunia kafir, telah dikalahkan oleh sekelompok kecil Mujahidin. Ini adalah sebuah kehormatan.”
Kementerian Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan menggambarkan gencatan senjata tersebut sebagai hasil dari perjuangan legendaris rakyat Jalur Gaza selama lima belas bulan terakhir. Kementerian menambahkan bahwa sekarang harus dipastikan apakah pendudukan “Israel” secara bertanggung jawab mematuhi komitmennya atau tidak. (haninmazaya/arrahmah.id)