JAKARTA (Arrahmah.com) – Amazon, Microsoft dan Yahoo akan menandatangani perjanjian aliansi buku terbuka yang dipelopori oleh Internet Archive. Raksasa teknologi itu bergabung dalam koalisi untuk melawan usaha Google menciptakan apa yang bisa disebut sebagai perpustakaan virtual terbesar di dunia.
“Google sedang mencoba memonopoli sistem perpustakaan,” kata pendiri Internet Archive Brewster Kahle. “Apabila perjanjian ini berhasil, mereka benar-benar menjadi satu–satunya perpustakaan”
Di tahun 2008, raksasa mesin pencari Google mencapai persetujuan dengan penerbit dan penulis untuk menyebarkan buku–buku hasil pemindaian.
Pada perjanjian tersebut, Google bersedia membayar sebesar US$ 125 juta untuk menciptakan sebuah registrasi hak cipta buku. Di mana penulis dan penerbit dapat mendaftarkan hasil pekerjaan mereka untuk mendapatkan bayaran.
Penerbit dan penulis akan mendapatkan 70% dari hasil penjualan buku tersebut dan Google mendapatkan sekitar 30% sisanya.
Internet Archive yang merupakan lembaga non-profit yang bergerak di bidang pemindaian buku dan telah mendigitalkan lebih dari setengah juta buku yang semuanya dapat digunakan secara bebas, telah lama menentang perjanjian ini.
“Semua yang terlibat dalam koalisi ini bertujuan untuk membentuk sebuah pandangan mengenai sebuah pasar buku yang lebih kompetitif” ucap Peter Brantley, direktur akses Internet Archive.
“Kami merasa apabila hal ini disetujui, Google akan memonopoli sanksi pengadilan dan akan mengeksploitasi koleksi buku–buku dari abad ke 20 secara menyeluruh,” tambahnya.
Microsoft dan Yahoo telah menyatakan peran serta mereka, namun Amazon sampai saat ini menolak berkomentar karena aliansi ini belum secara resmi dibentuk.[inilahnews/arrahmah.com]