RIYADH (Arrahmah.com) – Raja Arab Saudi, Raja Salman telah mengundang Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk menghadiri KTT Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang akan diadakan di Riyadh pada 9 Desember mendatang, kantor berita resmi Qatar News melaporkan.
Pengumuman pada Selasa (4/12/2018) mengikuti keputusan Qatar yang akan menarik diri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), langkah yang dilihat oleh beberapa pengamat sebagai simbolis yang sangat dalam.
Qatar News Agency mengatakan dalam sebuah cuitan, Emir menerima undangan dari Raja Saudi untuk pertemuan tersebut, namun tidak dikatakan apakah Emir akan melakukan perjalanan ke Saudi.
Pada KTT GCC tahun lalu yang diadakan di Kuwait, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengirim menteri atau wakil perdana menteri, bukan kepala negara, lansir Al Jazeera.
Kuwait yang telah menjadi penengah antara Qatar dengan blok yang dipimpin saudi yang memberlakukan pemblokiran darat, laut dan udara terhadap Doha sejak Juni 2017, mengatakan bulan lalu bahwa semua negara anggota GCC diperkirakan akan menghadiri KTT di Riyadh.
Kuartet yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain serta anggota non-GCC Mesir, menuduh Doha bersekongkol dengan “terorisme” dan berkontribusi terhadap ketidakstabilan di kawasan itu, tuduhan yang secara tegas ditolak oleh Qatar.
Aliansi politik dan ekonomi yang dibentuk setelah Uni Eropa, GCC, terpukul keras setelah kuartet memutus hubungan dengan Doha.
Amerika Serikat juga telah mencoba menengahi sengketa Teluk yang diklaim beresiko dalam upaya untuk mengendalikan kekuatan regional Iran. Qatar sendiri merupakan rumah bagi pangkalan udara terbesar AS di Timur Tengah.
Namun Arab Saudi dan UEA telah berulang kali mengatakan menyelesaikan perselisihan bukanlah prioritas utama bagi mereka.
Krisis diplomatik atas pembunuhan wartawan Arab Jamal Khashoggi, bagaimanapun telah menempatkan Riyadh dalam posisi sulit.
Di bawah tekanan atas pembunuhan Khashoggi, Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman, bulan lalu memuji ekonomi Qatar dalam sebuah pernyataan yang langka. (haninmazaya/arrahmah.com)