ARAB SAUDI (Arrahmah.com) – Raja Saudi telah mengeluarkan perintah untuk memperkuat keamanan militer penuh dan peringatan tinggi di seluruh negeri Arab Saudi terhadap potensi serangan ‘teroris’.
Menurut seorang ahli politik Saudi, peringatan tersebut keluar disebabkan karena kondisi King Abdullah yang sedang sakit parah dan pasca kematian Pangeran Nayef belum lama ini.
“Ada sangat sedikit kemungkinan atas berdirinya peringatan yang sekarang menjadi umum di seluruh negara itu. Alasan nomor satu, rumor mengatakan, bahwa Raja sendiri sedang dalam kondisi kesehatan yang mengerikan dan karena kematian tiba-tiba putera mahkota pekan lalu, keluarga penguasa memutuskan adalah yang terbaik untuk menempatkan semua orang pada peringatan tinggi dan ini termasuk Angkatan Udara, Angkatan laut, Angkatan Darat dan semua polisi internal dan pasukan keamanan di seluruh negeri, tetapi terkhusus di ibukota, Riyadh. Jadi itu adalah salah satu kemungkinannya,” kata Ali al-Ahmad, direktur Institute for Gulf Affairs (IGA), Washington ketika diwawancari Presstv, (28/6/2012).
Kemungkinan lain adalah, lanjut Ali, sebuah rencana eksekusi oleh pemerintah Saudi atas kemungkinan beberapa lusin terduga al-Qaeda yang berada di sana secara rahasia mungkin membuat sebuah pukulan besar sehubungan dengan melarikan dirinya banyak tahanan al-Qaeda dari Yaman yang telah memasuki wilayah Saudi.
“Jadi ada beberapa rumor, tetapi sangat tidak mungkin untuk mencari tahu alasan sebenarnya. Bahkan beberapa berspekulasi bahwa mereka mungkin telah berperang atau memutuskan untuk mengancam satu sama lain atas pengangkatan tiba-tiba putera mahkota saat ini Pangeran Salman sementara anggota keluarga lain (keluarga al-Saud -red) tidak dikonsultasikan dan memutuskan untuk menentang pengangkatan ini. Jadi ini dapat menjadi skenario yang mungkin melibatkan negeri itu,” tambah Ali.
Menurut Ali, keluarga penguasa dan kelas penguasa di Arab Saudi menemukan diri mereka sangat terisolasi saat ini dengan keberadaan para penguasa yang sudah tua yang tidak dapat memerangi tuntutan rakyat untuk berpartisipasi dalam kekuasaan. (siraaj/arrahmah.com)