RIYADH (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, pemimpin baru Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz mengeluarkan kebijakan pengeluaran anggaran sebesar $ 293 miliar dollar (110 miliar riyal Saudi), bagi kepentingan rakyatnya. Anggaran tersebut dialokasikan dalam bentuk berbagai subsidi, termasuk ‘bonus mewah’ dalam bentuk dua bulan gaji bagi seluruh pegawai Kerajaan Arab Saudi, sebagaimana dilansir Saudi Gazette, Jum’at, (30/1/2015).
Mantan pegawai pemerintah akan menerima dua bulan bonus pensiun, sedangkan pelajar, yang terdiri siswa dan mahasiswa, orang-orang penyandang cacad, bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dan orang-orang yang menerima kesejahteraan juga akan mendapat keuntungan pembayaran bonus setara dengan dua bulan dari pendapatan tahunan mereka.
Dalam pernyataan resminya pada Twitter pasca mengeluarkan kebijakan tersebut di atas, Raja Salman berbicara kepada rakyatnya bahwa, “Rakyatku yang kusayangi, Kalian pantas mendapatkan lebih (dari ini) dan apapun yang kulakukan tidak akan pernah mampu memenuhinya (dan) tidak berharap balasan dari kalian. Saya meminta Allah untuk membantu saya dan kalian untuk membala agama (Islam) dan bangsa. Sertakan saya dalam doa-doa kalian”, ujarnya.
Salman juga memerintahkan mengeluarkan anggaran sebesar $ 53 miliar dollar (20 miliar riyal) sebagai subsidi untuk listrik, air, dan perumahan. Sungguh kebijakan yang sangat luar biasa di awal pemerintahannya, mengubah tradisi pemerintahan sebelumnya. Selama ini kekayaan Arab Saudi yang 90% diperoleh dari ekspor minyak telah mencapai ribuan triliun dollar, maka amat disayangkan jika dialokasikan untuk mendanai kebijakan yang tidak berpihak kepada kaum Muslimin, apalagi hanya menguntungkan pihak AS dan sekutu-sekutunya, sebagaimana dilansir VI.
Raja Salman bin Abdul Aziz pun hanya membutuhkan waktu seminggu untuk merombak kabinetnya. Ia juga membersihkan personil yang tergolong dekat dengan Raja Abdullah, yang sangat pro-Amerika, dan menggantikan mereka dengan personil baru yang memiliki komitmen bagi kepentingan Kerajaan Arab Saudi.
Beberapa pos penting yang digantikan dalam kabinet termasuk menteri pertahanan, kepala keamanan nasional, dan gubernur Makkah dan Riyad, yang selama ini berada di bawah kroni Raja Abdullah. Keputusan mengejutkan lainnya adalah, Raja Salman membebaskan tahanan politik. Kebijakan semacam ini juga tidak pernah terjadi di era Raja Abdullah. Mungkinkah Salman akan bernasib seperti Raja Faisal yang dikenal sangat mendukung Islam dan kaum Muslimin? Wallahua’lam bish shawwab. (adibahasan/arrahmah.com)