RIYADH (Arrahmah.com) – Pemimpin Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdullah bin Abdul Aziz Alu Saud, meminta hukuman seberat-beratnya bagi “orang-orang yang membujuk para pemuda” kepada pemikiran takfir, provokasi dan aksi-aksi terorisme, laporan harian Ash-Sharq al-Awsath.
“Orang-orang yang membujuk para pemuda” yang dimaksud adalah para ulama dan juru dakwah yang menghasung para pemuda Arab Saudi untuk ikut berjihad, khususnya di Suriah.
Permintaan itu disampaikan oleh Raja Abdullah dalam pertemuan resmi di Istana pada Selasa (23/4/2013) dengan mufti Arab Saudi Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh dan para ulama senior Arab Saudi di ibukota Riyadh, menurut sumber resmi kerajaan. Pertemuan resmi itu dihadiri oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Mentri dan Mentri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman bin Abdul Aziz Alu Saud dan sejumlah pejabat tinggi kerajaan.
Kantor berita resmi Arab Saudi mengutip perkataan Raja Abdullah dalam pertemuan tersebut, “Amat disayangkan, saya telah mendengar laporan ada orang-orang yang menjumpai para pemuda dan membujuk mereka. Dalam perkara ini, hukuman atas mereka tidka cukup dengan hukuman penjara saja. Semoga Allah melindungi kita dari kejahatan orang-orang yang membujuk anak-anak kita.”
Raja Abdullah tidak menyebutkan secara jelas pihak atau negara yang ia sebut “membujuk” para pemuda Arab Saudi tersebut. Informasi-informasi keamanan dan laporan-laporan media massa Arab Saudi mengindikasikan sebagian pemuda Arab Saudi terlibat dalam gerakan reformasi dan demonstrasi di Kuwait. Sementara itu sebagian pemuda Arab Saudi lainnya berjihad di Suriah.
Raja Abdullah mengatakan, “Orang-orang yang membujuki para pemuda, kami harapkan mereka diberi hukuman yang lebih besar dari hukuman yang saat ini berlaku. Mereka itu telah membujuk para pemuda kita. Akibatnya sebagian mereka tewas dan sebagian lainnya tertangkap.”
Sampai saat ini tidak ada data resmi seputar jumlah pemuda Arab Saudi yang berjihad di Suriah. Saat menjawab pertanyaan para wartawan tentang jumlah jumlah pemuda Arab Saudi yang ikut berjihad di Suriah, juru bicara resmi militer dalam Departemen Dalam Negeri Arab Saudi, Jendral Manshur at-Turki pada tanggal 9 April 2013 mengatakan, “Saya yakin jumlah mereka tidak banyak.”
Pada tanggal 24 Maret 2013, Jendral Manshur at-Turki menegaskan bahwa Departemen Dalam Negeri Arab Saudi “akan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang terbukti memiliki niat untuk pergi ke Suriah untuk tujuan berjihad dan akan melarang mereka bepergian.” Ia juga menyatakan “akan langsung menangkap mereka yang pergi ke Suriah saat meraka kembali pulang ke Arab Saudi.”
Pada bulan Juni 2012 M lalu, Dewan Ulama Senior Arab Saudi telah mengeluarkan fatwa haram hukumnya berjihad di Suriah bagi rakyat Arab Saudi tanpa adanya izin dari pemerintah Arab Saudi.
Sebuah ironi di negara yang mengklaim dirinya sebagai negara tauhid dan penegak gerakan dakwah Syaikh Muhammad Abdul Wahhab, mengajak umat Islam untuk berjihad di Suriah dan terlibat langsung dalam jihad di Suriah dianggap sebagai kejahatan terorisme dan mendapat hukuman seberat-beratnya. (muhibalmajdi/arrahmah.com)