TEHERAN (Arrahmah.com) – Qatar dan Iran telah menandatangani 14 perjanjian selama perjalanan dua hari Presiden Ebrahim Raisi ke Doha pekan ini.
Raisi didampingi oleh menteri perminyakan Javad Owji dan menteri luar negeri Hossein Amirabdollahian dalam perjalanan itu, yang juga termasuk partisipasi dalam Forum Negara Pengekspor Gas (GECF) di ibukota Qatar.
“Hubungan bilateral dan perdagangan, ekonomi, energi, budaya dan terutama masalah investasi dibahas dalam pertemuan [dengan emir dan pejabat Qatar],” kata Raisi kepada wartawan pada Selasa malam (22/2/2022) setelah kembali ke Teheran.
Di bidang ekonomi dan perdagangan, sebuah perjanjian ditandatangani antara otoritas zona perdagangan bebas kedua negara sementara yang lain adalah antara Institut Standar dan Penelitian Industri Iran dan mitranya dari Qatar.
Perjanjian tentang pariwisata, perjanjian dua tahun tentang olahraga dan pemuda, dan satu tentang pendidikan juga ditandatangani sementara kesepakatan energi dicapai antara Tavanir Iran dan Perusahaan Listrik dan Air Qatar.
Tiga kesepakatan tentang pelabuhan dan urusan maritim termasuk satu tentang transportasi laut, satu antara otoritas pelabuhan kedua negara, dan satu lagi tentang gagasan untuk menghubungkan Iran dan Qatar melalui terowongan bawah air juga tercapai.
Dua kesepakatan lagi berkaitan dengan budaya dan media; salah satunya adalah kesepakatan dua tahun untuk kerja sama budaya dengan yang lainnya menguraikan kerja sama televisi dan radio.
Terakhir, tiga perjanjian ditandatangani pada kerja sama konsuler dan diplomatik.
Yang pertama merinci pembebasan visa untuk perjalanan diplomatik, yang lain mencakup “konsultasi politik” tentang isu-isu kepentingan bersama antara kementerian luar negeri kedua negara sementara perjanjian ketiga, antara pusat penelitian kementerian luar negeri, berkaitan dengan “pendidikan politik” dan penelitian.
Menurut situs kantor berita Iran, IRNA, Raisi juga bertemu dengan sekelompok pengusaha dan investor Qatar, dan menyerukan pembentukan pusat bisnis bersama di Doha yang akan memfasilitasi investasi.
“Kesepakatan ini harus dilaksanakan,” tambah Raisi. “Rekan-rekan saya di pemerintahan akan menindaklanjuti ini dan emir Qatar juga menugaskan pejabat tinggi untuk segera mengejar implementasi perjanjian ini.”
Raisi dan emir Qatar juga membahas pembicaraan Wina untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia, yang telah didukung Qatar, dan isu-isu regional lainnya yang menjadi kepentingan bersama, termasuk Palestina.
Iran dan Qatar telah menjadi lebih intim sejak blokade 2017 yang diberlakukan oleh Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya dan telah mempertahankan hubungan sejak blokade dicabut awal tahun lalu. (Althaf/arrahmah.com)