TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Kementerian luar negeri Otoritas Palestina (PA), Ahad (19/6/2016) menuntut penangkapan seorang Rabi Yahudi, yang menyerukan kepada pemukim “Israel” untuk meracuni air yang digunakan oleh warga Palestina di ratusan kota-kota dan desa-desa di seluruh Tepi Barat yang diduduki, sebagaimana dilansir IMEMC.
Kantor nasional Palestina memperingatkan bahaya dan konsekuensi dari seruan tersebut.
Dalam laporan mingguan, dilaporkan bahwa Rabbi Shlomo Mlmad, ketua Dewan Rabbi di pemukiman Yahudi di Tepi Barat, menyerukan kepada pemukim untuk meracuni orang Palestina melalui pasokan air mereka, hal ini diungkap oleh organisasi “Israel” Breaking the Silence.
Anggota kelompok Yehuda Shaul mengatakan, menurut kantor berita WAFA, bahwa tujuan di balik seruan untuk meracuni pasokan air warga Palestina di Tepi Barat adalah untuk memaksa warga Palestina keluar dari Tepi Barat sehingga pemukim Yahudi bisa mengambil alih tanah warga Palestina.
Kementerian luar negeri Palestina mengatakan dalam siaran pers bahwa warga Palestina telah terbiasa dengan kondisi dimana sumber airnya dicuri oleh “Israel” dan kemudian “Israel” menjualnya kembali kepada warga Palestina. Baru-baru ini, pemerintah “Israel” memutus pasokan air ke kota-kota di bagian utara Tepi Barat selama hari-hari terpanas bulan Ramadhan, ketika ummat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.
Saat “Israel” terus menerapkan beberapa pembatasan terhadap warga Palestina yang mencoba menggali sumur air, seruan yang disampaikan oleh Rabbi Mlmad ini dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan karena targetnya adalah manusia, hewan, tanaman dan semua bentuk kehidupan di wilayah Palestina yang diduduki.
Kementerian Luar Negeri Palestina meminta kepada pemerintah “Israel” agar bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari seruan tersebut. Kementerian itu menuntut agar Rabi tersebut ditangkap karena telah menghasut pembunuhan, dan agar menerapkan prosedur yang diperlukan untuk melindungi warga Palestina dari orang-orang yang mungkin mencoba untuk meracuni sumber air mereka.
(ameera/arrahmah.com)