TEL AVIV (arrahmah.com) – Di tengah-tengah skandal internasional yang membuka fakta bahwa militan zionis dari tentara pertahanan Israel yang dikirim ke Haiti dengan dalih memberikan bantuan kemanusiaan terhadap korban gempa, ternyata mereka menculik anak-anak Haiti dan mengambil organ penting mereka. Rabbi Yaakov Weiner, Pemimpin Pusat Jerusalem untuk Medis, mencoba memberi “penjelasan” terhadap permasalahan ini.
Radio Amerika PRI (Public Radio International) dalam sebuah siaran yang berjudul “Global Organ Shortage” mengatakan : Menurut Rabbi, poin penting dari seluruh masalah adalah adat-istiadat Yahudi melarang mengambil organ dari seorang Yahudi, jadi seorang Yahudi tidak dapat mendonorkan organ mereka ke Yahudi lainnya.
“Aku Orthodox, aku tidak dapat memberikannya,” ujar Rabbi.
Rabbi Weiner menunjukkan bahwa ini adalah hukum Yahudi, dia tidak dapat mendonorkan organnya bahkan untuk anggota keluarganya sekalipun. Rabbi ini meyakini bahwa larangan tersebut juga untuk para Yahudi yang telah meninggal. Jadi, mengambil organ dari Yahudi yang telah meninggal sama dengan membunuhnya dan membunuh Yahudi tidak diperkenankan.
Sang Rabbi, bagaimanapun tidak melarang pengambilan organ dari non-Yahudi untuk menyelamatkan hidup seorang Yahudi.
Media Ukraina pernah memberitakan penculikan sekitar 25 ribu anak Ukraina yang diduga ditangkap penduduk Israel untuk dicuri organnya. Beberapa dokumen dan fakta menjadi bukti dari insiden ini.
Televisi Iran, Press TV juga pernah melaporkan mengenai pencurian organ yang dilakukan ekstrim Yahudi.
“Konspirasi internasional berusaha menyembunyikan kisah ini, penangkapan anak Ukraina dan pencurian organ mereka.”
Kisah ini akhirnya terangkat setelah hampir tiga tahun disembunyikan dari mata publik internasional. (haninmazaya/KC/arrahmah.com)