TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pimpinan rabbi angkatan aarat Israel menyeru tentaranya untuk ‘tidak menunjukkan belas kasihan’ ketika mereka berperang atau mereka akan menjadi “terkutuk.”
“Pada masa perang, siapa pun yang tidak berjuang sepenuh hati dan jiwanya, maka ia terkutuk, termasuk jika ia melucuti senjatanya dalam pertumpahan darah, jika ia menunjukkan belas kasihan terhadap musuh. Tidak ada belas kasihan yang harus ditampilkan,” harian Israel Haaretz mengutip Brigjen Avichai Rontzki yang sedang berada di Hesder yeshiva, Tepi Barat.
“Terkutuklah dia yang melakukan tugas Tuhan dengan tangan yang malas, dan terkutuk pula jika dia membersihkan pedangnya dari darah,” tambah Rontzki.
Mengenai tiga minggu perang Israel di Jalur Gaza Desember lalu, Rontzki memuji kinerja militernya yang mengakibatkan kematian sedikitnya 1.350 orang warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Semua orang berjuang dengan segenap hati dan jiwa mereka, dan itu termasuk keberanian tentu saja. Selain itu berjuanglah dengan segala kekuatan yang kita miliki, untuk berjuang seolah-olah perjuangan itulah yang benar-benar menentukan misi kita,” ia menegaskan.
Rontzki juga mengkritik keras kelompok-kelompok hak asasi manusia yang membela korban perang brutal Israel.
Selama perang, beberapa rabi terkemuka lainnya juga mengeluarkan fatwa yang memberikan legalitas pada komandan Israel untuk menyerang penduduk sipil di Gaza. (althaf/prtv/ansr/arrahmah.com)