GAZA (Arrahmah.id) – Qatar pada Rabu (17/1/2024) mengumumkan dimulainya pengiriman obat-obatan dan bantuan ke Jalur Gaza di bawah kesepakatan yang ditandatangani antara “Israel” dan kelompok perlawanan Palestina Hamas.
“Selama beberapa jam terakhir, obat-obatan dan bantuan telah memasuki Jalur Gaza, sebagai implementasi dari kesepakatan yang diumumkan kemarin untuk kepentingan warga sipil di Jalur Gaza, termasuk para sandera,” ujar Majed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, pada X.
“Qatar, bersama dengan mitra regional dan internasionalnya, melanjutkan upaya mediasi di tingkat politik dan kemanusiaan,” tambah Al-Ansari.
Qatar pada Selasa mengumumkan keberhasilan mediasinya, bekerja sama dengan Prancis, dalam mencapai kesepakatan antara “Israel” dan Hamas.
Kesepakatan tersebut mencakup masuknya obat-obatan dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza, terutama di daerah-daerah yang paling terkena dampak dan rusak, sebagai imbalan atas pengiriman obat-obatan yang dibutuhkan oleh para sandera “Israel” di Jalur Gaza, lansir Anadolu.
“Israel” adalah pihak pertama yang mengumumkan perjanjian tersebut, tanpa menyebutkan bahwa pengiriman tersebut juga termasuk obat-obatan untuk warga Palestina.
“Israel” mengklaim bahwa Hamas telah menahan 136 warga “Israel” di Gaza sejak 7 Oktober, sementara Hamas menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara “Israel” sebagai imbalan atas pembebasan tahanan “Israel” yang berada dalam tahanannya.
Sejak 7 Oktober, tentara “Israel” telah melakukan perang yang menghancurkan di Gaza, yang mengakibatkan 24.448 orang tewas dan 61.504 orang terluka.
Konflik ini telah menyebabkan pengungsian lebih dari 85% populasi di Jalur Gaza -sekitar 1,9 juta penduduk- menurut pihak berwenang Palestina dan PBB. (haninmazaya/arrahmah.id)