DOHA (Arrahmah.com) – Qatar menuduh Arab Saudi melarang warganya melakukan haji tahun ini, tuduhan yang disangkal oleh pejabat Saudi.
Sekitar 1.200 warga Qatar diizinkan untuk melakukan ziarah di bawah sistem kuota, tapi pejabat Qatar mengatakan hal itu menjadi tidak mungkin untuk mendaftar di tahun ini.
Arab Saudi, bersama Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada Juni 2017, dan telah menempatkan negara Teluk itu di bawah blokade darat, laut dan udara, lansir Al Jazeera pada Sabtu (18/8/2018).
Warga negara Qatar juga dilarang memasuki negara bagian, namuan Riyadh mengklaim telah membuat pengecualian untuk Haji.
Pada Juni, Kementerian Arab Saudi untuk Haji mengumumkan pembukaan sebuah situs web, yang memungkinkan warga Qatar untuk mendaftar Haji. Tetapi di Qatar, pendaftaran itu tidak bisa dilakukan.
Abdullah Al-Kaabi dari Komite Hak Asasi Manusia Qatar mengatakan Arab Saudi telah menutup sistem yang digunakan oleh agen perjalanan untuk mendapatkan izin.
“Tidak ada kesempatan tahun ini bagi warga Qatar untuk bepergian melakukan ibadah Haji,” ujarnya kepada kantor berita Reuters.
“Pendaftaran peziarah dari Qatar tetap ditutup, dan penduduk Qatar tidak dapat diberikan visa karena tidak ada misi diplomatik.”
Menurut kantor berita Reuters, tiga agen perjalanan di Doha mengatakan mereka telah berhenti menjual paket Haji.
“Tahun lalu kami kehilangan banyak uang saat krisis dimulai setelah kami memesan semuanya di Mekkah dan Madinah dan kami harus mengembalikan uang orang-orang,” ujar manajer salah satu agen perjalanan di Doha yang menolak untuk disebutkan namanya.
Riyadh membuka perbatasan darat untuk Haji tahun lalu, tetapi belum melakukannya tahun ini.
Para pejabat Saudi menolak tuduhan itu dan balik menuduh Qatar berusaha mempolitisasi Haji. (haninmazaya/arrahmah.com)