GAZA (Arrahmah.com) – Qatar akan memperbaharui hibahnya ke Gaza untuk membantu ketersediaan pembangkit listrik satu-satunya di Gaza yang telah berjalan selama tiga bulan, Otoritas Energi di Gaza mengumumkan pada Rabu (12/3/2014), sebagaimana dilansir oleh Palestinian Media Agency ALRAY.
Media resmi pemerintahan Ahmed Abu Al-Omarein mengatakan kepada ALRAY bahwa Qatar akan memberikan sumbangan tambahan sebesar 32.000.000 USD untuk menutupi Pajak Otoritas Palestina yang dikenakan terhadap impor bahan bakar.
Omarein mengatakan bahwa hibah Qatar tersebut akan memungkinkan listrik di Gaza berfungsi selama tiga bulan, menambahkan bahwa jadwal shift listrik delapan jam akan terus dilanjutkan.
Wakil Kepala Otoritas Energi Gaza Fathi Hammad mengatakan sebelumnya pada Ahad (9/3) bahwa “Gaza akan kembali menjadwalkan listrik menyala selama enam jam saja jika Otoritas Palestina terus memungut pajak pertambahan nilai pada bahan bakar impor.”
Qatar telah mengirimkan dana senilai 32.000.000 USD selama empat bulan terakhir sebagai pajak atas bahan bakar diesel yang dibeli dari “Israel”.
Pada tanggal 15 Desember 2013, pembangkit listrik satu-satunya di Gaza bisa berfungsi kembali setelah tujuh minggu berhenti, yang memungkinkan bisa menyala selama enam jam sehari, yang dipasok dari “Israel” melalui kabel.
Pembangkit listrik satu-satunya di gaza tersebut hanya mampu menyediakan sekitar 30 persen dari kebutuhan listrik di Gaza, yang menghasilkan sekitar 60 megawatt listrik.
Sebagai akibat dari kebiadaban junta militer Mesir yang telah menghancurkan sekitar 80% dari terowongan lintas perbatasan sejak Juli 2013, rakyat Gaza menderita kekurangan bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit listrik. (ameera/arrahmah.com)