BEIRUT (Arrahmah.id) – Qatar telah menyumbangkan $60 juta untuk militer Libanon, yang terpukul keras oleh krisis ekonomi negara Mediterania yang belum pernah terjadi sebelumnya, Qatar News Agency melaporkan Kamis (30/6/2022).
Pengumuman itu datang tak lama setelah Menteri Luar Negeri Qatar Mohammad bin Abdulrahman Al Thani tiba di Beirut, di mana ia diperkirakan akan bertemu dengan pejabat senior Libanon.
Krisis Libanon yang memasuki tahun ketiga, telah memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kemampuan operasional tentara yang didukung AS, tentara tidak menerima gaji dan moral mereka pun merosot. Selama beberapa tahun terakhir, tentara telah menerima bantuan, termasuk pasokan makanan, dari negara-negara sahabat.
Al Thani, yang juga wakil perdana menteri Qatar, berada di Libanon untuk menghadiri Pertemuan Konsultatif Menteri Luar Negeri Arab, kata laporan itu.
Sejak krisis meletus pada Oktober 2019, pound Libanon telah kehilangan lebih dari 90% nilainya, puluhan ribu orang menjadi pengangguran, dan tiga perempat dari populasi berjumlah 6 juta, termasuk 1 juta pengungsi Suriah, sekarang hidup dalam kemiskinan.
Krisis ekonomi berakar pada dekade korupsi dan salah urus oleh kelas penguasa, yang telah menjalankan negara itu sejak akhir perang 1975-90.
Laporan itu mengatakan Qatar mengumumkan pada Juli tahun lalu bahwa Arab Teluk akan mendukung tentara Libanon dengan 70 ton makanan setiap bulan selama setahun. (haninmazaya/arrahmah.id)